
Bagikan:

Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta menandai peringatan Dies Natalis ke-67 dengan langkah besar melalui transformasi sistem pendidikan dan kurikulum. Perubahan ini dilakukan agar pendidikan yang diberikan lebih relevan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi terkini, sekaligus memperkuat peran kampus dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Rektor INSTIPER Yogyakarta, Harsawardana, dalam Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-67 INSTIPER, mengatakan momen ini merupakan titik tolak penting untuk perubahan tersebut.
“Momen peringatan Dies Natalis ke-67 sebagai momentum penting untuk mentransformasi sistem pendidikan. INSTIPER bakal menjadi 'Smart University' dengan melakukan digitalisasi di ekosistem pembelajaran,” kata Harsawardana, Rabu (10/12/2025).
Metode pembelajaran pun akan sepenuhnya mengadopsi kebutuhan generasi muda yang sangat bergantung pada teknologi. Visi rektor mengarah pada pengembangan INSTIPER sebagai pusat unggulan pendidikan perkebunan dan perhutanan berbasis teknologi digital dan inovasi.
Sejalan dengan transformasi kurikulum, INSTIPER juga memulai pembangunan Gedung Technology and Innovation Center. Fasilitas baru ini dirancang sebagai pusat riset terintegrasi, pengembangan inovasi alat dan teknologi pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
“Kehadiran Gedung Technology and Innovation Center ini dirancang sebagai pusat integrasi seluruh inovasi kampus, sekaligus sebagai wadah penelitian, pengembangan, dan inkubasi teknologi baru,” terangnya.
Gedung ini akan menjadi ruang kolaboratif bagi civitas akademika dan mitra industri untuk mempercepat pengembangan otomasi pertanian, digitalisasi layanan kampus, smart farming, sistem drone, hingga inovasi manajemen pembelajaran modern.
Komitmen
Selama perayaan Dies Natalis ke-67 yang berlangsung dari Selasa-Kamis (9-11/12/2025), INSTIPER juga menggelar pameran Digital Learning Ecosystem. Pameran ini menampilkan capaian inovasi dan memperkenalkan teknologi pertanian modern kepada civitas akademika, mitra industri, dan masyarakat luas, menunjukkan wujud nyata transformasi kampus dalam mencetak SDM unggul sekaligus mengembangkan teknologi terkini.
Salah satu booth yang menarik perhatian adalah Pusat Riset dan Inovasi Drone & Remote Sensing (PRIDRS), yang memamerkan hasil riset dosen dan mahasiswa menggunakan teknologi GIS, remote sensing, dan drone. Terdapat pula 13 booth INSTIPER Academy yang tidak hanya pameran, tetapi juga memberikan workshop interaktif bagi pengunjung.
Bertepatan dengan Hari Perkebunan Nasional ke-68, yang mengingatkan akan peran vital sektor perkebunan, INSTIPER turut menggelar pameran 99 karya foto Soedjai Kartasasmita, tokoh visioner dalam sejarah pendidikan perkebunan Indonesia.
Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta (YPKPY), Purwadi, dalam sambutannya menekankan pentingnya momentum ini untuk menegaskan kembali komitmen INSTIPER.
“INSTIPER harus kembali menegaskan posisi sebagai Kampus Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan terdepan yang terus berinovasi, menjawab kebutuhan industri, dan membangun masa depan pendidikan yang lebih adaptif, modern, dan relevan bagi generasi mendatang,” katanya.
Purwadi juga memastikan INSTIPER akan terus menghasilkan SDM yang berdedikasi, bermoral baik, dan bertanggung jawab demi kemakmuran bangsa, dengan keyakinan teguh bahwa agrobisnis dan agroindustri adalah tumpuan perkembangan ekonomi Indonesia.