Belajar Literasi dan Numerasi Lewat Kelas Memasak

10 Maret, 2022 19:48 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

09032022-UNY Kelas Memasak.jpg
Delapan mahasiswa dari lima kampus berbeda yang tergabung dalam program Kampus Mengajar memilih ‘kelas memasak’ sebagai media pembelajaran literasi dan numerasi. (EDUWARA/Humas UNY)

Eduwara.com, JOGJA – Tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bersama lima mahasiswa dari kampus lain mengkonsep pembelajaran literasi dan numerasi lewat kelas memasak. 

Kedelapan mahasiswa ini tergabung dalam Program Kampus Mengajar di sekolah di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) atau minimal sekolah yang terakreditasi C. Mereka ditempatkan di SDN Danupayan Temanggung, Jawa Tengah.

Lewat rilis Rabu (9/3/2022), dijelaskan tiga mahasiswa UNY yang terlibat dalam program itu adalah Aisyatunnisa Tawakal, Devi Nurul Amalia dan Muhammad Naufal Gibran Efendi.

Mereka bergabung dalam tim yang terdiri dari Harnum Rukmana Ningrum dari Universitas Muhammadiyah Magelang, Galuh Anggita Vikasari dari Universitas Sebelas Maret, Melania Iko Permatasari dari Universitas Ahmad Dahlan, dan Anitya Setya Wardani dari Universitas Mercu Buana serta.

"Tujuan kelas memasak bagi siswa kelas lima ini adalah mencoba mengaplikasikan pembelajaran literasi dan numerasi. Ini sesuai dengan tema kewirausahaan yang kami terima saat pembekalan," kata Aisya.

Seluruh siswa dibagi dalam lima kelompok. Mereka diminta memasak nasi goreng bagi dua kelompok, dua kelompok lainnya memasak makanan sesuai pedoman empat sehat lima sempurna, dan satu lainnya diminta memasak mie.

Di awal kegiatan ini, siswa dituntut kemampuan literasinya dengan seksama membaca resep masakan yang menjadi tugas mereka. Kemudian kemampuan numerasi ditekankan pada berhitung dan mengukur bahan-bahan yang dibutuhkan.

Selama pendampingan, Aisya mengatakan tim tidak lupa memberi pemahaman tentang kandungan bahan makanan yang akan mereka olah, yaitu karbohidrat, protein, serat, lemak, vitamin dan air.

Anggota tim lainnya, Melania Iko Permatasari mengatakan pembelajaran literasi dan numerasi disampaikan juga lewat pembelian kebutuhan bahan yang dibeli secara berkelompok. Para siswa berbagi tugas atau bersama-sama membeli bahan-bahan untuk memasak.

"Setelah itu, kami meminta mereka untuk memberikan label yang berisi harga dari setiap barang yang mereka beli. Dari sini mereka akan belajar menuliskan angka dan cara mengelola uang yang masuk ke pembelajaran numerasi," kata Melania.

Harnum Rukmana Ningrum mengatakan sebelum memulai memasak, ada beberapa kelompok yang belum memiliki bahan yang akan digunakan untuk memasak, sedangkan beberapa kelompok lainnya justru memiliki bahan yang tidak kelompok tersebut butuhkan.

"Hal ini sengaja kami setting agar terjadi barter sesuai harga dari tiap barang" katanya.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa Kampus Mengajar mengenalkan sistem jual beli jaman dahulu berupa barter. Siswa-siswa kelas lima saling bertukar bahan-bahan dengan ketentuan sesuai dengan harga yang tertera pada label.

Kelas memasak diselengga juga sebagai upaya mengenalkan siswa tentang dunia kewirausahaan khususnya tentang cara mengelola uang dan membidik peluang usaha yang bisa dilakukan dalam bidang makanan.