Kampus
28 November, 2023 21:20 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA - Usai uji coba di beberapa perkebunan sawit di Sumatera dan Kalimantan, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Atma Jaya Yogayakarta (UAJY) berkolaborasi dengan Institut Pertanian (Instiper) Yogyakarta membangun aplikasi pemantau pengiriman hasil panen kelapa sawit.
Aplikasi yang diberi nama ‘LogTransawit’ tersebut dibuat oleh dua dosen Departemen Informatika UAJY, yaitu Irya Wisnubhadra dan Suyoto. Mereka berkoloborasi dengan Andreas Wahyu Krisdiarto, peneliti dari Istiper Yogyakarta.
"Ini merupakan prototipe transportasi berbasis aplikasi dengan kemampuan business intelligence. Aplikasi ini mampu memonitor dan mengendalikan pergerakan truk pengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit agar sampai ke pabrik secepat mungkin," Suyoto, Selasa (28/11/2023).
Dalam penelitian awal diketahui bahwa TBS kelapa sawit merupakan bahan baku penting dalam menentukan kualitas minyak sebagai hasil akhir produk. Namun dalam proses transport kelapa sawit dari kebun menuju pabrik, tidak jarang terjadi penurunan kualitas.
Penurunan kualitas ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain kendala tidak terduga yang dihadapi selama perjalanan, pengoperasian alat angkut yang tidak efisien, atau ketidakefektifan pengendalian transportasi logistik.
"LogTransawit, yang merupakan aplikasi berbasis mobile dan web, dikembangkan dengan tujuan untuk menghindarkan berkurangnya kualitas, yaitu dengan mengendalikan sistem transport TBS," terangnya.
Keuntungan
Pengendalian sistem logistik TBS dapat memantau perjalanan truk angkut, meminimalkan waktu transportasi, dan mengurangi lamanya antrian di pabrik. Sehingga, dapat memberi keuntungan, di antaranya mempertahankan kadar asam lemak bebas (ALB) sebagai indikator mutu TBS kurang dari 5 persen dan meningkatkan efisiensi biaya operasional alat angkut .
Aplikasi LogTransawit dapat mengatur jadwal keberangkatan dan memonitor truk angkut menyesuaikan kapasitas produksi di pabrik yang disesuaikan dengan kapasitas produksi kebun, ketersediaan truk, dan kondisi jalan perkebunan.
Hal ini dapat mencegah adanya miskonsepsi mengenai kapasitas pabrik dan ketersediaan truk, yang seringkali jadi musabab terjadinya ketidakefektifan pengangkutan TBS kelapa sawit.
“Aplikasi ini dapat diunduh dan digunakan oleh semua pelaku kebun kelapa sawit, baik petani swadaya maupun perusahaan, sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan efisiensi transportasi TBS dan mutu minyak TBS di perkebunan," paparnya.
Penelitian ini didanai Hibah Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) 2023 pada skema pengembangan prototipe, dengan jangka waktu satu tahun penelitian.
Bagikan