Dari BSI, UGM Terima Beasiswa Senilai Rp 2,3 Miliar

01 Oktober, 2024 23:30 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

01102024-UGM beasiswa BSI.jpg
Mahasiswa UGM penerima beasiswa BSI bersama Regional CEO PT Bank Syariah Indonesia Tbk Region Office VII Semarang, Ficko Hardowiseto dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito, di Ruang Pimpinan UGM. Selasa (1/10/2024), Ficko menyerahkan beasiswa BSI senilai Rp 2,3 miliar kepada mahasiswa UGM. (EDUWARA/Dok. UGM)

Eduwara.com, JOGJA - Bank Syariah Indonesia (BSI) menyerahkan beasiswa kepada mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) senilai Rp 2,3 miliar. Nantinya, beasiswa ini akan diwujudkan dalam bentuk pembayaran uang kuliah.

Penyerahan beasiswa diserahkan Regional CEO PT Bank Syariah Indonesia Tbk Region Office VII Semarang, Ficko Hardowiseto, kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito, Selasa (1/10/2024) di Ruang Pimpinan UGM.

Ficko mengatakan pemberian beasiswa oleh BSI diharapkan dapat membantu dan memudahkan para mahasiswa yang tengah menempuh studi di UGM dalam pembayaran biaya kuliah.

“Program beasiswa ini dilaksanakan sebagai kegiatan rutin, yang dilaksanakan setiap tahun sebagai zakat perusahaan, yang diambil dari keuntungan BSI,” katanya.

Menurut Ficko, secara rutin, BSI memang selalu menyisihkan zakat perusahaan sehingga sesuai tagline BSI yaitu ‘Sahabat Finansial, Sahabat Sosial, dan Sahabat Spiritual’.

Ficko juga menyampaikan harapannya bahwa program beasiswa BSI ini dapat menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi universitas dan juga para mahasiswa yang kuliah di UGM.

“Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat untuk UGM dan juga untuk adik-adik mahasiswa,” ujarnya.

Arie Sujito menyampaikan apresiasi kepada BSI atas bantuan beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa UGM. Arie menyetujui pernyataan Ficko Hardowiseto bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar funding namun juga memiliki nilai sosial dan juga spiritual.

“Kerja sama seperti ini bukan saja semata-mata punya makna sebagai funding tapi juga makna spiritualitas, makna sosial dan sebagainya,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Arie, UGM sedang berusaha keras supaya program beasiswa yang sudah ada tetap terus berjalan sesuai dengan values Universitas Kerakyatan.

“Pihak universitas akan berusaha untuk terus mengakomodasi agar mahasiswa bisa terus melanjutkan pendidikan mereka hingga selesai,” tegasnya.