Dari Menulis Cerita, Guru Diajak Menggambar Ilustrasi

07 Januari, 2022 19:30 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

07012022-Buat Ilustrasi Buku 1.png
Salah satu peserta pelatihan di Komunitas Yuk Menulis (KYM) menunjukkan buku karyanya. Keberadaan ilustrasi dalam buku cerita menjadi daya tarik bagi pembacanya. (EDUWARA/Setyono)

Eduwara.com, JOGJA – Melalui Komunitas Yuk Menulis (KYM), para guru yang sebelumnya belajar menulis cerita anak atau cerita fabel diajak dan ditantang belajar menggambar ilustrasi. Pembuatan ilustrasi semakin mudah karena pembelajaran dengan teknologi digital dikenalkan. 

Pendiri KYM Vitriya Mardiyati mengatakan tujuan pelatihan membuat gambar ilustrasi bagi cerita yang ditulis bertujuan untuk menjadikan karya tulis menjadi lebih menarik untuk dibaca. 

"Selain itu kemampuan menggambar ilustrasi dari penulis, bisa berupa foto atau lukisan, membantu memperjelas isi cerita atau penggambaran tokoh yang diceritakan karena dibuat sendiri," kata Vitriya, Jumat (7/1/2022). 

Digelar sejak Minggu (2/1/2022), pelatihan yang diikuti sebanyak 279 peserta se-Indonesia ini dilaksanakan secara daring dan akan berlangsung selama 30 hari ke depan. Vitriya mengatakan agar lebih efektif pelatihan dilaksanakan dua kali yaitu sore dan malam hari melalui aplikasi pesan.

Meski berasal dari banyak profesi, Vitriya mengapresiasi keberadaan para guru yang di tengah aktivitasnya mengikuti pelatihan ini. Para guru memiliki semangat yang luar biasa. 

"Selama pelatihan saya mencoba tidak terlalu banyak teori namun seimbang antara praktik dan teori. Saya tantang dengan tugas setiap selesai penjelasan, ternyata semua mengirim tugas dengan baik," jelasnya.

Selain memberikan pelatihan menggambar ilustrasi secara manual, Vitriya juga memberi kesempatan bagi para peserta yang tidak bisa menggambar atau melukis manual, untuk menggunakan teknologi digital. Hal ini dinilai menarik bagi peserta. 

Tantangan

Tantangan menggambar dan menyediakan ilustrasi dalam cerita karyanya diungkapkan Sutanto Guru MTsN 3 Bantul. Baginya, keberadaan ilustrasi dalam buku cerita menjadi daya tarik bagi pembaca. 

"Saya telah menulis beberapa buku cerita anak dan fabel, tapi belum ada ilustrasi. Saya tertantang menguasai materi agar buku berikutnya bisa dilengkapi dengan ilustrasi yang sesuai dengan isi cerita," katanya. 

Beberapa peserta menanggapi pelatihan ini dengan senang dan antusias karena mendapat ilmu baru yang dijelaskan dengan metode menarik, mudah dipahami, dan memicu semangat terus berkarya.

"Pelatihan di komunitas (KYM) ini, dari semula tidak bisa, ternyata kita bisa membuat dan bermanfaat. Apa yang saya dapatkan di sini memperluas kapasitas saya. Meskipun hanya seorang guru, saya ingin menulis banyak buku bahkan dapat berkolaborasi dengan tokoh keren," harap Kepala SD Tamansiswa Jetis Yogyakarta Endang Sri Werdiningsih. 

Hal yang sama juga diungkapkan guru dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat Rita Febrianti. Selama ikut pelatihan dirinya merasa bersemangat karena banyak ilmu yang didapat dari setiap materi yang disampaikan melalui WhatsApp setiap hari.

"Banyak wawasan pengetahuan yang baru mengenai dunia kepenulisan, teman-teman baru yang didalamnya terdiri dari orang-orang yang penuh semangat dan saling menguatkan," jelasnya.