Kampus
08 Maret, 2023 19:24 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak kalangan generasi muda untuk ikut berpartisipasi dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024.
Hal senada juga dikemukakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari yang berharap generasi muda menyampaikan aspirasinya ke partai politik (parpol) agar keinginan atau kehendak mengenai sosok pemimpin yang ideal menurut mereka, terpenuhi.
Dua hal inilah yang menjadi benang merah penting dalam seminar nasional yang diselenggarakan Kemenkopolhukam dan KPU RI bertajuk ‘Town Hall Meeting 'Tut Wuri Handayani: Mendorong dan Menemukan Keteladanan Politik Ala Anak Muda' di UGM, Rabu (8/3/2023).
"Acara ini khusus digelar untuk mengajak generasi muda ikut menyukseskan Pemilu. Keikutsertaan generasi muda penting karena menjadi bagian dari pembangunan demokrasi dan upaya menegakkan visi misi Indonesia merdeka, berdaulat, adil makmur di 2045," jelas Mahfud.
Bagi Mahfud, keikutsertaan generasi muda dalam mengawal Pemilu menjadi penting karena masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda. Sementara generasi seusianya, kata Mahfud, sebentar lagi sudah tamat dan harus lengser secara alamiah.
"Generasi saya tidak boleh terus menerus. Generasi muda inilah yang memiliki hak dan tanggung jawab atas besarnya negara Indonesia yang kaya raya, SDM maupun SDA," tegasnya.
Diharapkan dengan generasi muda terlibat dalam Pemilu, entah sebagai calon pemimpin melalui partai politik, pengawas penyelenggaraan maupun sukarelawan menyosialisasikan Pemilu, mereka diajak untuk tidak apatis dan ikut berpartisipasi secara difensif maupun offensif.
Dalam posisi defensif, generasi muda mampu menangkal dan menahan serangan-serangan yang ingin menggagalkan Pemilu, sedangkan pada sisi offensif, jika ada peluang lebih cepat untuk maju harus segera diraih.
"Kita, pemerintah, ada di tengah. Mari songsong Pemilu 2024 tidak boleh mundur dari 14 Februari 2024," katanya.
Pemilih Muda
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari yang menjadi pembicara berikutnya mengatakan sebanyak 60 persen pemilih Pemilu tahun depan adalah generasi muda berusia 17-30 tahun.
"Jadi strategi sosialisasi pendidikan kepada mereka yang pertama adalah mengidentifikasikan informasi atau pesan apa yang diharapkan, siapa yang menyampaikan informasi tersebut, kemudian melalui media apa, dan terakhir bagaimana metode atau strateginya," jelasnya.
Diketahui hampir 80 persen generasi muda mendapatkan informasi terkait Pemilu dari media sosial, maka KPU pun menempuh jalan yang sama untuk bisa menjangkau pemilih ini.
Hasyim juga mengingatkan serta mengajak generasi muda untuk tidak berdiam diri dalam menyampaikan aspirasinya kepada parpol yang dalam Pemilu nanti adalah yang menyediakan calon pemimpin yang dikehendaki.
"Kalau tidak calon yang disediakan tidak sesuai kehendak mereka, generasi muda maka kriteria atau siapa yang dicalonkan sesuai harapan haruslah terus disampaikan dan diinspirasikan oleh mereka," tutupnya.
Bagikan