Gas Metan dari TPA Bisa Jadi Sumber Energi

31 Desember, 2021 19:00 WIB

Penulis:Bhakti Hariani

Editor:Ida Gautama

31122021-BRIN Sri Wahyono.jpg
Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sri Wahyono dalam kegiatan webinar yang digelar Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, Jumat (31/12/2021). (EDUWARA/Bhakti Hariani)

Eduwara.com, JAKARTA – Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang berisi sampah ternyata dapat menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan. Energi yang berasal dari gas metan ini bisa digunakan untuk masyarakat di sekitar TPA, misalnya untuk memasak. 

Namun, sebelum melakukan pemanenan gas, perlu diwaspadai munculnya air. Apalagi jika TPA tersebut bersistem open dumping

Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sri Wahyono memaparkan hal tersebut dalam kegiatan webinar yang digelar Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, Jumat (31/12/2021).

“Terkadang TPA dengan sistem open dumping dengan iklim bercurah hujan tinggi mengandung banyak air. Air kadang terjebak di antara material sampah sehingga muka air di dalam TPA relatif tinggi. Hal ini akan mengganggu produksi dan pemanenan gas TPA,” ujar Sri Wahyono.

Tahap awal rencana pemanenan gas TPA adalah melakukan analisis potensi zona mana yang akan dipanen gasnya. Analisis terhadap zona tersebut antara lain identifikasi sampah yang ditimbun, kontur permukaan TPA dan pengecekan langsung potensi gasnya. 

Gas yang berasal dari TPA menghasilkan sejumlah besar gas metana (CH4). Gas TPA, diungkap Sri Wahyono, dapat digunakan langsung untuk memasak atau untuk bahan bakar genset listrik

“Kompor gas yang digunakan dengan input gas TPA sudah dimodifikasi dengan bukaan gas yang agak besar agar mudah menyembur. Gas TPA tidak sebaik kualitas gas elpiji sehingga perlu semburan yang lebih besar agar mudah dipakai di kompor gas,” papar Sri Wahyono.

Dalam pemakaiannya, lanjut Sri, masyarakat di sekitar TPA berada perlu diajarkan tata caranya. Ketersediaan gas di TPA ini dapat digunakan untuk memasak camilan ringan seperti gorengan atau mie rebus atau digunakan untuk mendidihkan air untuk kopi atau teh hangat para pekerja TPA.

Gas TPA yang dipanen sebaiknya disalurkan ke rumah tangga sekitar TPA dengan membuat pipa distribusi gas. Gas tersebut dapat digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga sebagai pengganti gas elpiji untuk memasak

“Ini dapat mengurangi beban ekonomi konsumen gas elpiji,” kata Sri Wahyono.

Lebih lanjut dikatakan Sri, beberapa uji coba penabungan gas TPA juga masih perlu dikaji. Pemanfaatan gas TPA yang telah ditabungkan untuk bahan bakar gas kendaraan juga masih perlu kajian lanjutan

“Riset teknologi tepat guna upgrade gas TPA masih perlu terus dikaji,” pungkas Sri Wahyono.