Kampus
21 November, 2025 23:30 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama

Eduwara.com, JOGJA – Keprihatinan terhadap kondisi masyarakat pesisir yang menghadapi kesulitan akses energi bersih dan kebutuhan sehari-hari mendorong mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto, yaitu Rafi Ashza Sejati, menciptakan sebuah inovasi teknologi sekaligus model bisnis sosial yang berdaya.
Rafi, yang dibesarkan di pedesaan Cilacap, terinspirasi untuk membantu para petani dan nelayan di kampungnya mendapatkan akses energi bersih yang dapat dikelola secara mandiri. Melalui startup yang didirikannya, HIEREN, Rafi menegaskan bahwa energi terbarukan tidak hanya soal perangkat keras, tetapi juga pemberdayaan manusia dan komunitas lokal.
HIEREN merupakan socialenterprise Energi Baru Terbarukan (EBT) berbasis koperasi yang mengintegrasikan teknologi "Modular EBT Plug-and-Play Hybrid Omnisource" dengan pemberdayaan masyarakat desa. Teknologi ini dirancang tangguh terhadap cuaca ekstrem dan mudah digunakan tanpa memerlukan teknisi khusus.
"Visi kami sederhana yakni menghadirkan energi yang tidak hanya bersih dan tangguh terhadap cuaca ekstrem, tapi juga memberikan kemandirian bagi masyarakat desa," ujar Rafi, Jumat (21/11/2025).
Berbeda dengan pendekatan bisnis teknologi pada umumnya, HIEREN tumbuh dari interaksi langsung dan intensif antara Rafi bersama tim dengan warga desa. Sejak setahun terakhir, sosialisasi, edukasi, dan transfer pengetahuan telah dilakukan secara berkelanjutan. Bahkan, produksi komponen sistem HIEREN kini melibatkan pemuda-pemuda lokal di Cilacap.
"Produk kami dibuat oleh anak-anak desa di Cilacap. Mereka bukan sekadar tenaga produksi, tapi bagian dari perjalanan HIEREN," paparnya.
Fleksibel
Kemudahan teknis dan skema pembayaran yang fleksibel menjadi keunggulan HIEREN. Sistem modularnya memungkinkan warga menyesuaikan kapasitas energi sesuai kebutuhan dan kemampuan pendanaan. Skema pembayaran iuran bahkan dirancang mengikuti siklus panen, sebuah pendekatan ekonomi yang relevan dan meringankan bagi petani dan nelayan.
Model ini menjadikan HIEREN sebagai solusi teknologi sekaligus jembatan ekonomi, membantu meningkatkan produktivitas, ketahanan pangan, dan kesejahteraan keluarga di daerah pesisir.
"HIEREN kami bangun sebagai gerakan transisi energi yang adil dan inklusif. Ini bukan proyek singkat, ini perjalanan panjang bersama masyarakat," katanya.
Pendekatan holistik HIEREN yang menggabungkan ketahanan energi lokal, ekonomi biru, dan pemberdayaan komunitas, membuktikan bahwa solusi energi berkelanjutan tidak harus selalu megah dan mahal.
Inovasi yang dilakukan Rafi ini berhasil menarik perhatian nasional dengan menembus TOP 3 Pertamuda Seed and Scale 2025 dari kategori Energy Founder subkategori Energy Future, sebuah kompetisi ide bisnis mahasiswa tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero).
Keberhasilan HIEREN menunjukkan bagaimana inovasi yang tumbuh dari desa, dikelola oleh masyarakatnya, dapat menciptakan nilai yang kembali sepenuhnya kepada masyarakat yang paling membutuhkan.
Bagikan