Kampus
27 September, 2023 19:59 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Saat mewisuda 102 mahasiswa, Direktur Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Zainal Arief mengatakan hingga 2025 nanti, Poltek Nuklir akan fokus pada penguatan kelembagaan maupun bidang akademik maupun non akademik.
"Mulai 2020-2025, kami sepenuhnya fokus pada penguatan Poltek Nuklir sebagai perguruan tinggi baik dari sisi akademik, non-akademik, dan kelembagaan. Banyak program yang harus dilakukan, antara lain peningkatan SDM," kata Zainal Arief, Rabu (27/9/2023).
Program-program tersebut, lanjut Zainal, akan diterapkan melalui pendidikan dan pelatihan, memperluas kerja sama, peningkatan akreditasi, peningkatan mutu layanan, peningkatan kompetensi, serta peningkatan kualitas lulusan yang unggul dan berkarakter.
Tak hanya itu, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi dengan kegiatan pendidikan dan penelitian, juga dilakukan sebagai upaya peningkatan mutu akademik. Sehingga penelitian yang diimplementasikan kepada masyarakat secara langsung, memberikan kontribusi bagi pengembangan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya, serta pemberdayaan masyarakat.
Dijelaskan Zainal, guna menghasilkan lulusan yang unggul dan berkarakter, Poltek Nuklir berupaya menanamkan tiga pilar karakter, yaitu Togetherness (kebersamaan), Maturity (kedewasaan) dan Willingness (kemauan).
Togetherness diterjemahkan dengan adanya kemampuan bekerja dalam kelompok dan mampu berkomunikasi dengan tetap menghargai serta menghormati orang lain. Maturity diartikan bahwa mahasiswa dan lulusan Poltek Nuklir harus menjadi pribadi yang bertanggung jawab, disiplin, dan memiliki integritas.
Sedangkan willingness berarti mahasiswa dan lulusan Poltek Nuklir harus memiliki kemauan berpikir kritis, berani berpendapat, dan memiliki pemikiran problem solving.
"Dengan karakter ini, diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dan sosial dalam menerapkan keilmuannya kapan saja dan di mana saja," katanya.
Peningkatan Akses Pendidikan
Zainal menambahkan, Poltek Nuklir juga memiliki target peningkatan akses pendidikan, melalui penambahan jumlah mahasiswa. Hal ini dilaksanakan dalam rangka memberi kesempatan lebih luas kepada masyarakat untuk bisa mendapatkan pendidikan lebih tinggi.
"Untuk menuju ke sana, ada tahapan yang harus dilakukan, antara lain terpenuhinya rasio antara dosen dan mahasiswa, serta rasio fasilitas dan infrastruktur pendidikan yang digunakan," jelasnya.
Penambahan kapasitas internet menjadi salah satu infrastruktur pendukung pendidikan yang harus diperhatikan. Hal ini dalam rangka agar mahasiswa bisa browsing terkait pengetahuan dan tugas yang diberikan dengan jangkauan yang lebih luas lagi.
Upaya lain peningkatan akses pendidikan juga dilakukan dengan penambahan program studi. Pada 2026, target mahasiswa Poltek Nuklir berjumlah 1000 orang. Poltek Nuklir juga akan membuka program studi baru.
"Saat ini, kami masih berkoordinasi dengan Deputi Sumber Daya Manusia Iptek BRIN. Akses pendidikan ini bukan hanya menambah jumlah mahasiswa, melainkan memberikan pilihan kompetensi lainnya," katanya.
Upacara wisuda Poltek Nuklir dilaksanakan di Hotel Grand Rohan Jogja, dan dikuti sebanyak 102 wisudawan yang terdiri dari 33 mahasiswa program studi Teknokimia Nuklir (TKN), 33 mahasiswa program studi Elektronika Instrumentasi (Elins), dan 36 mahasiswa program studi Elektromekanika (Elmek).
Pada wisuda tersebut, jumlah lulusan predikat dengan pujian (cumlaude) tercatat sebanyak 67 orang, yang terdiri dari 22 orang dari TKN, 24 orang dari Elins, dan 21 orang dari Elmek. IPK tertinggi dengan predikat pujian diperoleh Isna Syilmi Qaira (TKN) dengan nilai 3,99.
Bagikan