Identifikasi Desain Produk Kontemporer, Despro ISI Gelar SIIDEF 2022

10 Oktober, 2022 16:20 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Bunga NurSY

IMG_20221010_105824.jpg
Pengunjung melihat karya desain produk di SIIDEF 2022 yang berlangsung di ISI Yogyakarta yang berlangsung 10-22 Oktober. Pameran ini berupaya mengindentifikasi desain produk kontemporer yang berkembang pasca Covid. (Eduwara/Setyono )

Eduwara.com, JOGJA – Program Studi (Prodi) Desain Produk (Despro) Fakultas Seni Rupa Institus Seni Yogyakarta menilai konsep desain kontemprorer produk pasca-pandemi Covid-19 banyak berubah.

Sebagai bagian dari proses identifikasi desain produk kontemporer yang tengah berkembang, Despro menggelar Sewon Internasional Industrial Design Fair 2022 (SIIDEF) Exhibition yang berlangsung dari 10 sampai 22 Oktober.

Bertempat di Gallery Sutopo, sebanyak 94 desain produk kontemporer karya dari dosen dam mahasiswa dipamerkan. Selain ISI Yogyakarta, peserta pameran berasal Malaysia, Thailand dan Jerman.

Ketua panitia SIIDEF 2022 RA Sekartaji Suminto menjelaskan pameran ini sebagai upaya akademisi mengidentifikasi perkembangan desain produk di tengah upaya pemulihan ekonomi dan perubahan gaya hidup pasca Covid-19.

"Desain produk masa kini seperti apa yang tengah berkembang. Lewat tema besar 'Contemporary Design Identity', kita ingin melihat cara pikir dan pandangan desainer dalam menghasilkan produknya," jelas Sekar, Senin (10/10/2022).

Dengan kondisi yang sama, Sekar meyakini setiap desainer memiliki sudut pandang yang berbeda sehingga menghasilkan karya yang sangat beragam.

Diharapkan pula melalui pameran ini, desain produk yang dipamerkan menjadi solusi atas masalah yang tengah dihadapi dunia terutama dalam hal isu lingkungan yang terkait sampah, perubahan iklim, maupun limbah dan polusi.

Sekar yang juga merupakan dosen di Despro ISI Yogyakarta mencontohkan bagaimana karya mahasiswanya Andika Muhammad Ramadhani dalam melihat permasalahan sampah tekstil yang tidak banyak diolah.

"Melalui tugas akhirnya, Andika mampu menghadirkan produk sepeda yang rangkanya terbuat sepenuhnya dari lapisan limbah kain jeans. Ada juga kursi yang didesain khusus untuk penderita penyakit tulang belakang atau limbah koran yang dimanfaatkan sebagai mebel," paparnya.

Bersama dengan Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), yang nanti pada 13 Oktober menggelar seminar nasional dan rapat kerja nasional. SIIDEF 2022 ditargetkan mampu mengindentifikasi desain kontemporer kekinian untuk memecahkan berbagai isu permasalahan dewasa ini.

Ketua ADPII DIY – Jateng Sekar Adita melihat SIIDEF ini menjadi ajang pamer diri para desainer produk yang selama ini ketereksposannya minim banget.

"Ini menjadi tantangan, bagaimana seharusnya desainer produk diketahui khalayak umum. Eksistensi ini harus ada karena di bidang ini mereka mampu menciptakan karya yang mengabungkan teknologi dan seni dalam satu produk yang fungsional," katanya.

Dari karya yang dipamerkan, Sekar melihat ada kemajuan menari dari para mahasiswa yang mulai melihat permasalahan di sekitarnya, bagaimana menjawab kebutuhan itu seraya peduli dengan lingkungan.

"Mahasiswa mulai peka terhadap lingkungan di sekitar. Bukan hanya visoner ke depan, tetapi mereka mulai melihat apa yang bisa dikembangkan dari lingkungganya. ADPII siap menajdi wadah mereka untuk berbagi ilmu dan pengalaman," ucap Sekar.