Implementasikan Program Sekolah Penggerak, SMA Batik 1 Solo Gelar Expo Kewirausahaan

12 April, 2022 14:20 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Bunga NurSY

IMG-20220412-WA0027.jpg
Proyek Penguatan Pelajar Pancasila Expo Kewirausahaan oleh SMA Batik 1 Solo, Senin (11/4/2022). (Istimewa)

Eduwara.com, SOLO – Implementasikan salah satu program Sekolah Penggerak yaitu Penguatan Profil Pelajar Pancasila, SMA Batik 1 Solo menggelar Expo Kewirausahaan. 

Acara yang digelar pada Senin—Selasa (11/4/2022—12/4/2022) tersebut mengangkat tema Mencetak Wirausahawan Muda Muslim Kreatif dan Mandiri.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Muhamad Setio Nugroho mengatakan acara itu diikuti seluruh siswa kelas X dan dibagi menjadi dua sesi.

"Dari 11 kelas X, dibagi menjadi dua sesi yaitu kemarin dan hari ini. Kemarin ada 47 stan, sedangkan sekarang 40 stan yang terdiri atas berbagai komoditas produk yang dipamerkan," katanya ketika diwawancarai Eduwara.com, Selasa (12/4/2022) di sela-sela acara.

Produk yang dipamerkan, sambung Setio, yakni beragam jenis makanan kering hingga ayam goreng. Kemudian ada aksesoris, tas, bunga, bahkan ada pupuk dan produk emas. Selain siswa dan guru SMA Batik 1 Solo, acara itu juga turut dihadiri orang tua siswa dan sekolah-sekolah lain.

Melalui Expo Kewirausahaan itu, karakter yang ditekankan adalah kemandirian siswa. Oleh karena itu, satu kelas dibagi menjadi delapan kelompok dengan anggota masing-masing sebanyak lima siswa.

"Setiap kelompok memang ada program sosialisasi, pemilihan kelompok, penetapan produk, diskusi, dan penilaian uji dengan presentasi. Setelah hasil uji presentasi baru diselenggarakan expo," jelas Setio yang juga Ketua Proyek Penguatan Profil Pancasila SMA Batik 1 Solo itu.

Pihak sekolah memberi kebebasan bagi siswa untuk membuat produk secara mandiri, menggunakan sistim Amati Tiru Modifikasi (ATM), maupun distribusi. Jadi tidak harus memproduksi, seperti salah satu kelompok yang mengambil kurma, kemudian dikemas dan diberi merek.

Acara yang dilaksanakan secara luring itu menjadikan siswa tidak hanya memiliki sikap kemandirian, tapi juga dilatih kejujuran, bagaimana bertemu dan menawarkan produk kepada pembeli secara langsung. Namun ada juga yang menggunakan Cash On Delivery (COD) maupun Delivery Order.

"Tadi 10 menit saja mereka sudah habis. Karena ternyata sebelum di stan, mereka sudah memublikasikan melalui online. Jadi ada pemasukan bagi siswa, karena sekolah harus mendidik siswa bahwa pendidikan karakter dengan tema kewirausahaan menjadikan mereka suka berkreasi, inovatif untuk kemandirian dan menghasilkan dengan cara yang menyenangkan serta membahagiakan," ujar dia.

Salah seorang siswa, Naimaya Uria Zahari menuturkan acara itu bisa melatih menjadi pebisnis.

"Bagus, soalnya bisa melatih jadi pebisnis. Saya dan teman-teman mempersiapkan sejak Selasa pekan lalu sampai kemarin. Kalau keuntungan belum dihitung, tapi kemarin sold out," kata dia.

Naima tergabung dalam kelompok 1 yang berasal dari kelas X-5. Dalam Expo Kewirausahaan itu, ia bersama teman-temannya menjual produk berupa makanan pedas seperti kripca dan basreng. Dia mengaku produk yang ditampilkan terjual habis dalam dua hari. (K. Setia Widodo)