Sains
02 Desember, 2021 15:46 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JAKARTA – Buah bengkuang diyakini mengandung zat yang dapat membantu melindungi kulit dari paparan sinar ultra violet berintensitas tinggi.
Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Tim dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia -Rumah Sakit Umum dr. Cipto Mangunkusumo.
Penelitian terhadap bengkuang ini menghantarkan tim yang beranggotakan lima orang dokter ini menjadi juara dan berhak atas dana riset yang diberikan oleh L’Oréal bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski).
Kelima orang dokter spesialis kulit tersebut yakni dokter Hanny Nilasari, dokter Endang Lukitaningsih, dokter Dian Pratiwi, dokter Fitria Agustina, dokter Githa Rahmayunita.
Tim dokter ini mengusung tema riset Evaluasi In Vitro Khasiat Formulasi Fotoprotektif yang Mengandung (8,9) -Furanyl-Pterocarpan-3-Ol dari Pachyrhiuz Erosus (Bengkuang).
Dipaparkan dokter Hanny Nilasari dalam sesi webinar yang digelar oleh L’Oréal pada Rabu (01/12/2021), bengkuang merupakan sumber daya alam asli Indonesia yang telah lama digunakan sebagai bahan pencerah kulit di Indonesia.
Menurutnya, sebagai negara yang terpapar sinar ultra violet (UV) intensitas tinggi sepanjang tahun, maka diperlukan bahan yang dapat melindungi kulit wanita Indonesia.
“Bengkuang ini khasiat antioksidan, anti-tirosinase dan imunomodulator-nya telah lama terbukti. Senyawa (8,9)-Furanyl-Pterocarpan-3-Ol (FPO), senyawa baru yang diisolasi dari ekstrak etil asetat bengkuang, berpotensi sebagai bahan fotoprotektif. Sains akan memungkinkan tim untuk memahami khasiat ekstrak alami bengkuang, sumber alam asli Indonesia sebagai pilihan bahan aktif fotoprotektif dalam produk tabir surya,” papar Hanny.
Dalam memilih bengkuang yang diteliti, tim dokter ini tidak sembarangan menggunakan bengkuang.
“Bengkuang yang kami gunakan merupakan bengkuang terbaik yang berasal dari Jawa Tengah. Kontrol kualitas menjadi hal yang utama. Bisa dari daerah lain, jika memang nanti untuk produksi massal tapi kontrol kualitas harus diutamakan. Sejauh ini kamu turun langsung untuk memilih bengkuang dengan kualitas terbaik,” ujar Hanny. (Bhakti)
Bagikan
Sains
setahun yang lalu