logo

EduDana

L’Oréal Indonesia Hibahkan Total Rp250 Juta untuk Tiga Riset Rambut dan Kulit

 L’Oréal Indonesia Hibahkan Total Rp250 Juta untuk Tiga Riset Rambut dan Kulit
Perusahaan produk kecantikan L’Oréal Indonesia memberikan hibah senilai total Rp250 juta untuk tiga proposal penelitian yang berfokus pada penelitian rambut dan kulit dengan domain studi laboratorium, studi klinis, studi kualitas hidup dan penelitian epidemiologi. (Eduwara/Bhakti)
Redaksi, EduDana02 Desember, 2021 13:00 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Perusahaan produk kecantikan L’Oréal Indonesia memberikan hibah senilai total Rp250 juta untuk tiga proposal penelitian yang berfokus pada penelitian rambut dan kulit dengan domain studi laboratorium, studi klinis, studi kualitas hidup dan penelitian epidemiologi. 

Hibah tersebut merupakan bagian dari program Hair and Skin Research Grant 2021 bekerjasama dengan  Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) dan Universitas Indonesia (UI).

Presiden Direktur L’Oréal Indonesia Umesh Phadke mengatakan program diharapkan dapat  membantu para peneliti dan dermatolog Indonesia mewujudkan ide-ide penelitian mereka serta berkontribusi terhadap tantangan kesehatan serta perawatan rambut dan kulit di Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung para peneliti untuk menghasilkan ide dan inovasi baru yang dapat membantu memberikan solusi untuk masalah dan tantangan global saat ini dan masa depan,” ujar Umesh Phadke dalam webinar pengumuman pemenang Hair and Skin Research Grant 2021 di Jakarta, Rabu sore (1/12/2021).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Perdoski Yulianto Listiawan mengungkapkan, kulit merupakan bagian terluar dari tubuh kita yang sangat penting untuk dijaga dan dirawat dan di Indonesia dapat ditemukan beragam masalah penyakit kulit. 

“Melalui program Hair and Skin Research Grant ini, [khalayak] diharapkan dapat lebih mengerti mengenai rambut dan kulit orang Indonesia, dan kiranya dapat berkontribusi dalam penelitian yang bisa bermanfaat untuk Indonesia dan dunia,” ujar Yulianto.

Adapun, terdapat tiga pemenang dana hibah yang diberikan L’Oréal untuk riset. Tiga pemenang tersebut adalah, pertama, tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya - RS Islam Jemursari yakni dokter Winawati Eka Putri dan dokter Meidyta Sinantryana Widyaswari dengan tema riset Pengaruh Topikal Human Adipose Stem Cell-conditioned Medium (hASC-CM) Terhadap Perbaikan Photoaging.

Kedua adalah Tim dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia -Rumah Sakit Umum dr. Cipto Mangunkusumo, yakni dokter Uly Aanda Maria Nugraheni Pasaribu dan dokter Shannaz Nadia Yusharyahya, dengan tema riset Hubungan Antara Mikrobioma Kulit dan Penuaan Kulit Wajah.

Ketiga adalah Tim dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia -Rumah Sakit Umum dr. Cipto Mangunkusumo yakni dokter Hanny Nilasari, dokter Endang Lukitaningsih, dokter Dian Pratiwi, dokter Fitria Agustina, dokter Githa Rahmayunita, dengan tema riset Evaluasi In Vitro Khasiat Formulasi Fotoprotektif yang Mengandung (8,9) -Furanyl-Pterocarpan-3-Ol dari Pachyrhiuz Erosus (Bengkuang).

Jembatan

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia Nurtami berharap program ini dapat menjadi jembatan bagi para peneliti serta wadah untuk mewujudkan penelitian dalam bidang kulit dan rambut, dan membantu mendorong terbukanya ruang kerja sama antara industri dan para peneliti. 

“Harapan kami, hal ini dapat menjadi jawaban dan solusi terhadap berbagai kendala, serta dapat menghasilkan inovasi yang baik dan bermanfaat bagi Indonesia dan dunia,” papar Nurtami.

Pelaksana Tugas Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Iman Hidayat mengatakan pihaknya juga berharap ekosistem riset yang sehat dan mampu mendorong industri nasional terus berkembang. 

“Tidak hanya L’Oréal tapi juga lainnya diharapkan bisa berkontribusi positif, sehingga menghasilkan akselerasi riset di Indonesia termasuk dengan Perguruan Tinggi,” ujar Iman.

BRIN juga berencana akan membangun pusat riset dimana nantinya seluruh peneliti dapat memanfaatkan fasilitas ini termasuk peneliti dari perguruan tinggi. Riset ini dapat berasal dari berbagai disiplin ilmu.  (Bhakti)

Read Next