Kampus
05 Januari, 2022 16:37 WIB
Penulis:Bhakti Hariani
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, DEPOK – Dua Mahasiswa Program Studi Administrasi Asuransi dan Aktuaria, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) meraih juara kedua dalam kompetisi esai ilmiah tingkat nasional yang digelar oleh Universitas Nusantara Persatuan Guru Republik Indonesia Kediri.
Kevin Exaudi Siregar dan Filicia Fiona membuat sebuah platform yang dinamai “Infinity Art Space: Industri Kreatif Berbasis Platform untuk Mendukung Eksistensi Seniman Jalanan Indonesia sebagai Konstituen dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Pasca-pandemi”. Keduanya berhasil menjadi juara kedua usai mengalahkan ratusan mahasiswa lainnya dari seluruh Indonesia.
Kevin menuturkan, Infinity Art Space merupakan sebuah platform untuk mewadahi para seniman jalanan di Indonesia, yang selama pandemi Covid-19 sulit memperkenalkan ataupun menjual setiap karya seni mereka.
“Kami percaya, setiap karya seni dari para seniman jalanan Indonesia memiliki value yang tinggi, baik secara kualitas maupun value dengan ukuran finansial. Dengan hadirnya platform Infinity Art Space, kini para seniman jalanan perlahan dapat memulihkan kondisi keuangan internal mereka, karena teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan menjual karya seni mereka,” ujar Kevin dalam siaran pers yang dikirimkan Humas Vokasi UI kepada Eduwara.com, Rabu (4/1/2022).
Lebih lanjut dipaparkan Kevin, platform Infinity Art Space akan terus mengalami inovasi --baik pada platform maupun program kerja-- yang ditawarkan kepada para seniman jalanan Indonesia. Inovasi tersebut dilakukan dengan berkolaborasi antara founder platform, seniman jalanan, dan masyarakat.
“Dengan memanfaatkan fitur masukan dan saran yang ada pada platform tersebut, diharapkan analisis pasar akan mudah dilakukan oleh para seniman. Dengan demikian, nantinya strategi promosi yang mereka lakukan akan berjalan efektif,” tutur Kevin.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Sigit Pranowo Hadiwardoyo mengatakan, dukungan penuh Vokasi UI selalu diberikan kepada setiap mahasiswa yang berani berkarya dan berkompetisi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru di era revolusi industri 4.0 ini dan tidak terbatas pada bidang studi yang mereka geluti saja.
“Dengan ikut berpartisipasi dalam kompetisi seperti ini, saya berharap hal ini dapat memacu para mahasiswa untuk berpikir kritis terhadap persoalan riil bangsa saat ini di tengah pandemi Covid-19 dengan menciptakan suatu inovasi berbasis teknologi informasi yang sustainable,” ujar Sigit.
Bagikan