Merdeka Belajar akan Ubah Arah Pendidikan Education Jadi Edutainment

19 Agustus, 2022 23:31 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

Seminar Nasional SAGA #4 bertajuk 'Implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia' yang diselenggarakan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Seminar Nasional SAGA #4 bertajuk 'Implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia' yang diselenggarakan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. (EDUWARA/Dok. UAD)

Eduwara.com, JOGJA – Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Andayani menyebut implementasi program 'Merdeka Belajar' akan mengubah arah pendidikan education menjadi edutainment.

Ini disampaikan Andayani dalam Seminar Nasional SAGA #4 bertajuk 'Implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia'.

Dalam rilis yang diterima Eduwara.com, Jumat (19/8/2022), Andayani menyebut inovasi pembelajaran Bahasa Indonesia dalam konteks Merdeka Belajar pada era digital ada pada esensi merdeka dalam berpikir yang kuncinya ada pada seorang pendidik.

"Tanpa sebuah perubahan dan tindakan dari pendidik, tidak mungkin terjadi perubahan pada peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia Merdeka Belajar implikasinya adalah belajar, berpikir, berfilsafat, dan mencari pengetahuan," terangnya.

Andayani juga mengatakan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan rentang jarak antara pendidik dan peserta didik saling berkomunikasi melalui media digital.

"Ada ide dari penelitian kami yaitu mengubah arah pendidikan education menjadi edutainment. Secara esensial tidak mengubah hakikat proses pembelajaran, melainkan ada beberapa perbedaan dalam proses perencanaan, strategi, metode, dan teknik pengajarannya," ungkapannya.

Edutainment berasal dari perpaduan kata education dan entertainment. Edutainment merupakan sebuah pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan dipadukan dengan hiburan sehingga pembelajaran banyak diminati.

Penggambaran edutainment pada era digital untuk mewujudkan demonstrasi, penggunaan multimedia untuk mengenalkan objek kajian, menggunakan musik dan lagu, menggambarkan pendidikan dengan permainan, serta menyelipkan humor dalam pendidikan.

Selain Andayani, dosen lainnya Prima Gusti Yanti menyampaikan bahwa implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karir masa depan.

Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020 tentang kebijakan MBKM yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

"Tujuannya untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi," tutupnya.