Mesin Peleleh Sampah Plastik Karya UMY, Cetak Sampah Jadi Paving Block

26 Juli, 2025 06:25 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

26072025-UMY mesin peleleh.jpg
Dosen FT UMY, Rinasa Agistya Anugrah, menciptakan mesin peleleh limbah plastik yang dirancang untuk membantu proses daur ulang limbah plastik secara efisien. Keunggulan utama dari mesin ini adalah konstruksinya yang sederhana namun efisien, sehingga memangkas proses produksi menjadi hanya dua tahap: pelelehan dan pencetakan. Sedangkan salah satu keluaran dari karya inovasi ini adalah dapat mencetak sampah plastik menjadi paving block. (EDUWARA/Dok. UMY)

Eduwara.com, JOGJA - Program Studi (Prodi) Teknologi Rekayasa Otomotif, Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil melahirkan inovasi mesin peleleh limbah plastik. 

Salah satu keluaran dari mesin ini adalah sampah plastik dapat dicetak menjadi paving block. Keunggulan utama dari mesin ini adalah konstruksinya yang sederhana namun efisien, sehingga memangkas proses produksi menjadi hanya dua tahap: pelelehan dan pencetakan.

Mesin ini merupakan hasil riset yang dilakukan dosen FT UMY, Rinasa Agistya Anugrah, bersama tim mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

“Mesin peleleh limbah plastik yang kami ciptakan dirancang untuk membantu proses daur ulang limbah plastik secara efisien dan menghasilkan produk bernilai ekonomis,” kata Rinasa Agistya Anugrah pada Jumat (25/7/2025).

Dikatakan Rinasa, mesin ini dirancang agar proses daur ulang menjadi lebih sederhana dan terjangkau. Secara teknis, mesin terdiri atas beberapa komponen utama seperti tabung peleleh, bilah pengaduk, motor listrik, dan sistem pemanas. 

Caranya kerjanya, sampah plastik terpilah dan sudah dibersihkan dimasukkan ke dalam tabung, dilelehkan menggunakan pemanas, lalu diaduk hingga homogen sebelum dialirkan ke cetakan sesuai bentuk yang diinginkan.

Implementasi

Inovasi ini langsung diimplementasikan melalui skema pengabdian masyarakat dengan menggandeng UMKM PT Inovasi Waskita Teknologi (Inowastek), perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah dan produksi peralatan kebersihan seperti tempat sampah bilah, komposter, mesin pencacah, hingga produk custom.

“Salah satu kendala utama Inowastek adalah tidak adanya mesin peleleh yang efisien untuk memproses limbah plastik menjadi produk daur ulang dengan kualitas optimal. Padahal, hal ini sangat krusial untuk mendukung visi bisnis mereka,” lanjutnya.

Salah satu keunggulan utama dari mesin ini adalah konstruksinya yang sederhana namun efisien, sehingga memangkas proses produksi menjadi hanya dua tahap: pelelehan dan pencetakan. Mesin ini dapat mengolah jenis plastik Polyethylene Terephthalate(PET), seperti botol air mineral, dengan kapasitas sekitar 5 kilogram per proses.

“Untuk membuat satu paving block bentuk balok dibutuhkan sekitar 1,2 kg plastik, sementara bentuk prisma segi enam memerlukan 2,1 kg. Kami juga menambahkan sekam sebagai bahan penguat dan sedikit oli agar lelehan tidak lengket di tabung,” tambahnya.

Proses pengembangan mesin ini telah dimulai sejak 2019 dan berlanjut hingga tahap pendaftaran paten pada 2021, yang kemudian resmi mendapatkan hak kekayaan intelektual pada 2023. Mesin tersebut kemudian dikembangkan lebih lanjut melalui program Riset Terapan UMY 2024, dan satu unit mesin resmi dihibahkan kepada PT Inowastek pada Mei 2025.

Ke depan, lanjut Rinasa, mesin ini akan terus dikembangkan agar lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Salah satu inovasi yang sedang dirancang adalah penggunaan kompor elektrik sebagai pengganti kompor gas dalam sistem pemanas, guna mendukung efisiensi dan keberlanjutan.