Meski Materinya Kuat, Branding Video Edukasi Di Youtube Perlu Ditingkatkan

24 November, 2021 15:52 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Bunga NurSY

IMG-20211124-WA0062.jpg
Tangkapan diskusi Merayakan Pencapaian para Kreator di Indonesia Bersama YouTube NextUp & Akademi Edukreator 2021', Rabu (24/11). Meski kuat, konten video edukasi di Indonesia perlu didorong peningkatan. (istimewa)

Eduwara.com, JAKARTA – Keberadaan video dengan konten edukasi yang dibuat oleh pelajar, pengajar maupun akademisi di konten Youtube sudah dinilai kuat secara materi. Namun keberadaan video serupa perlu ditingkatkan dan menghadirkan sesuatu yang lain agar lebih menarik. 

Hal inilah yang menjadi benang merah talkshow Merayakan Pencapaian para Kreator di Indonesia Bersama YouTube NextUp & Akademi Edukreator 2021 yang digelar online pada Rabu (24/11/2021). 

Co-Founder Kok Bisa Ketut Yoga Yudistira, inisiator Akademi Edukreator, menyatakan salah satu kemajuan yang bisa dilihat dari munculnya video berkonten edukasi adalah kehadiran para kreator yang berasal dari pelajar dan guru-guru yang berasal dari banyak daerah. 

"Jumlah kreator konten edukasi ini lebih banyak dibandingkan dengan profesional. Ini menjadikan misi program Akademi Edukreator yaitu menghadirkan banyak belajar seperti terpenuhi," katanya. 

Menariknya, konten kreator yang berasal dari kalangan guru-guru ini ada yang yang berstatus formal maupun nonformal. Meski mereka berada di daerah, namun konten yang dihasilkan menurut Yoga bisa disamakan dengan rekan-rekannya di kota, seperti Jakarta. 

Konten edukasi yang dihasilkan ini, bagi Yoga menghadirkan sebuah pengalaman pembelajaran digital yang tidak membosankan apalagi melelahkan. Dua hal ini yang kebanyakan dikeluhkan dalam pembelajaran digital. 

"Pasalnya, selain didesain untuk seusia seumuran. Konten kreator menghadirkan sesuatu yang progresif dan mampu menjalin interaksi dengan penontonya. Ini seperti membawa api revolusi pendidikan yang keren," ungkapnya. 

Co-Founder & Business Director Kok Bisa Gerald Sebastian mengatakan lewat YouTube NextUp & Akademi Edukreator 2021 yang digelar selama sebulan lebih, konten kreator video edukasi terpilih diajak untuk membuat karyanya menjadi lebih kuat, salah satunya adalah branding. 

"Selama pelatihan yang digelar daring itu kita tidak hanya mendengarkan pemateri. Peserta juga diminta aktif melakukan kegiatan sesuai materi yang diterima. Intinya kita sama-sama belajar dan mendapatkan banyak masukkan," jelasnya. 

Dalam pelatihan ini Gerald menyebut ada sepuluh kelas yang diajarkan antara lain vokasi, kesehatan publik, edutainment, akademisi dan lain-lain. Kelas ini dihadirkan untuk mendorong lebih banyak kehadiran konten kreator video edukasi. 

"Kita bukannya kekurangan materi edukasi, konten yang ditampilkan sudah kuat. Namun keberadaan video konten edukasi perlu didorong agar semakin banyak pilihan di Indonesia, terutama dari kalangan pengajar," ungkap Gerald. 

Communication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan menyebut Indonesia itu bagai sebuah rumah yang penuh dengan pertumbuhan dan talenta. 

"Konten kreator membagikan apa yang mereka sukai secara online. Konten kreator Indonesia haus akan pengetahuan dan terus mendefinisikan ulang apa artinya menjadi seniman, penghibur, dan pemimpin opini dimanapun mereka berada," jelasnya. 

Dia menambahkan, yang lebih menginspirasi adalah melihat bagaimana konten kreator di seluruh negeri membawa YouTube sebagai platform untuk komunitas orang - orang dengan minat dan passion yang sama, juga 'pembelajar seumur hidup berkumpul'.

Menurut data YouTube, waktu tonton video terkait pengetahuan, yang mencakup topik-topik seperti sains, humaniora, bisnis, dan hukum, di Indonesia dalam satu tahun terakhir tumbuh lebih dari 80% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.