Pacu Kualitas Riset Akademisi, Kemendikbudristek-UMY Gelar Workshop Penulisan Jurnal

21 Juli, 2022 09:09 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Bunga NurSY

WhatsApp Image 2022-07-21 at 9.16.31 AM.jpeg
Pacu Kualitas Riset Akademisi, Kemendikbudristek-UMY Gelar Workshop Penulisan Jurnal (UMY)

Eduwara.com, JOGJA – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Perguruan Tinggi (Kemendikbudristek) menggandeng Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar workshop penulisan jurnal.

Berlangsung mulai Selasa (19/7/2022), Workshop Jurnal Menuju Terindeks Internasional Bereputasi 2022, diselenggarakan di Hotel Grand Zuri, Kota Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Plt. Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendikbudristek Teuku Faisal Fathani menyebut saat ini Indonesia hanya memiliki 14.000 jurnal.

"Dari angka itu, 7.000 jurnal diantaranya sudah dievaluasi dan mendapat peringkat Sinta 6 sampai Sinta 1. Kemudian 115 jurnal sudah terindeks Scopus dan 180 jurnal yang menuju Scopus internasional," jelas Teuku dalam siaran pers, Rabu (20/7/2022).

Dia menilai acara workshop kepenulisan jurnal ini menjadi agenda penting dengan tujuan agar jurnal-jurnal yang dihasilkan akademisi terindeks internasional bereputasi. "Kami sudah banyak mengadakan coaching clinic dan juga workshop kepenulisan jurnal," paparnya.

Teuku mengatakan sejak 2014 publikasi jurnal di Indonesia naik secara eksponensial. Dari segi jumlah, jurnal Indonesia sudah melampaui Malaysia dan Singapura, namun jumlah sitasi Indonesia masih rendah.

"Tingkat sitasi jurnal Indonesia masih rendah, satu jurnal Singapura sudah disitasi 5 kali dari pada jurnal peneliti Indonesia," sambungnya.

Maka dari itu, Teuku mengatakan, itulah kenapa coaching clinic jurnal sangat penting dilakukan, agar bisa membedah jurnal peneliti Indonesia guna meningkatkan kualitas jurnal dan tingkat sitasi

Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengaku senang diberikan kepercayaan dari Kemendikbudristek melaksanakan workshop kepenulisan jurnal ini. "Kami siap digandeng untuk projek lainnya tak hanya masalah kepenulisan jurnal saja," terang Gunawan.

Gunawan memandang jika agenda seperti ini sangat penting sebagai kesadaran publikasi seorang cendekiawan bangsa. Keberhasilan level publikasi keilmuan yang menyamai Thailand dan Malaysia baginya bukan ungkapan berbangga diri, tapi juga bentuk kerja keras semua dalam mengangkat Indonesia dari perspektif publikasi internasional.