Kampus
09 Februari, 2022 17:51 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono, berharap pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, insan media terus menumbuhkan semangat optimisme membangun pendidikan Indonesia. Pendidikan yang terarah menjadi tulang punggung Indonesia menjadi negara maju.
"Ada banyak harapan saya terkait dengan peran pers khususnya dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Tidak sekadar sebagai penyampai informasi yang memberi semangat, pers juga harus berbasis pada data faktual," kata Panut Mulyono saat dihubungi Eduwara.com, Rabu (9/2/2022).
Insan media, menurut Panut, juga diharapkan membantu menyampaikan kemajuan-kemajuan atau hasil-hasil lainnya dari dunia pendidikan, terutama pada dunia pendidikan perguruan tinggi, dimana informasi mengenai hasil penelitian dan pengabdian masyarakat adalah hal penting yang harus disampaikan ke publik.
“Tetapi pers juga harus memberikan kritik dan masukan. Tidak hanya pada pelaku, pelaksana pendidikan saja, namun juga pada pengambil kebijakan,” lanjutnya.
Hal ini perlu dilakukan oleh pers karena selama ini sistem pendidikan Indonesia kalah berkembang dari negara lain. Semisal tentang porsi anggaran pengembangan pendidikan, Indonesia masih kalah dari negara-negara Asean.
Demikian juga dengan belum adanya grand design pendidikan sebagai landasan menuju negara maju, pers kata Panut, harus mengingatkan terus-menerus pemerintah tentang hal ini.
Berkaca pada keberhasilan China dalam meraih kemajuan pesat dalam bidang teknologi dan ekonomi, hingga mampu mengalahkan Amerika Serikat, Panut melihat China telah mampu melahirkan grand design pendidikan yang fokus pada penguasaan bidang-bidang sains teknologi (Saintek) pada anak.
"Anak-anak sudah tidak bisa dibiarkan lagi memilih apa yang menjadi keinginannya. Negara memberi pengarahan agar kemajuan lekas tercapai," terangnya.
Mengedukasi Masyarakat
Anggota Komite III DPD RI, Hilmy Muhammad melihat keberadaan pers dalam dunia pendidikan di Indonesia sangat penting. Dari pemberitaan yang disajikan, menurutnya, masyarakat tahu tentang permasalahan apa yang sedang terjadi.
"Bila yang diberitakan bersifat provokatif, masyarakat tentu akan menerimanya, yang dampaknya adalah gambaran yang buruk dari masalah," ungkapnya.
Dirinya meminta pers harus mengedukasi masyarakat agar semakin cerdas dan tahu apa yg menjadi hak dan kewajiban. Pers juga harus selalu mengingatkan pemerintah agar senantiasa bersungguh-sungguh dalam melaksanakan program kegiatannya.
Kepala SMKN 6 Yogyakarta Wiwik Indriyani mengatakan dalam kondisi pandemi dan disrupsi media, insan pers harus banyak menyampaikan informasi yang bersifat edukatif. Mungkin akan tidak populer akan tetapi harus jadi penyampai berita yang objektif dan akuntabel.
"Pers adalah garda terdepan, kunci utama media komunikasi publik yang harus adaptif pada perkembangan zaman, agar tidak ketinggalan dengan tuntutan kebutuhan di era global seperti saat ini," katanya.
Ketua Forum Bursa Kerja Khusus (BKK) yang membawahi 32 sekolah SMK se-Bantul, Raharjo, berharap sinergi dan kolaborasi antara insan pers dengan pelaku pendidikan menjadi hal penting di tengah kemajuan yang ditandai cepatnya perubahan akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Kerjasama ini diharapkan menciptakan masyarakat cerdas, berwawasan, dan berkarakter Indonesia yang siap menghadapi tantangan di zaman ini. Kemajuan iptek menjadi terbesar untuk dunia pendidikan kita sekarang," ucapnya.
Bagikan