Piknik Panik Karya Mahasiswa UMY Juarai Festival Film Anti Korupsi 2021

07 Desember, 2021 12:33 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Bunga NurSY

Screen Shot 2021-12-07 at 09.07.44.png
Film pendek berjudul Piknik Panik karya mahasiswa Muhammadiyah Multimedia Kine Klub (MM Kine Klub) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta meraih juara pertama kategori film pendek fiksi dalam kompetisi Anti-Corruption Film Festival 2021. (Eduwara/Setyono)

Eduwara.com, JOGJA – Film pendek berjudul Piknik Panik karya mahasiswa Muhammadiyah Multimedia Kine Klub (MM Kine Klub) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta meraih juara pertama kategori film pendek fiksi dalam kompetisi Anti-Corruption Film Festival 2021

Ajang ini diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan penghargaan diberikan Sabtu (4/12/2021).

"Ini adalah film pendek keempat yang menyumbang prestasi untuk UMY. Kami tidak menyangka mendapat juara 1 dalam kompetisi ini. Prestasi ini diluar ekspetasi," kata Produser MM Kine Klub Umar Al Jufri, Selasa (7/12/2021).

Dalam kompetisi Anti-Corruption Film Festival 2021, setidaknya ada 455 peserta yang berpartisipasi. Umar mengaku dalam proses produksinya, film ini menghabiskan waktu lebih dari dua minggu. 

"Kalau dari persiapannya, develop naskahnya saja kami menghabiskan waktu dua minggu, lalu untuk syutingnya sendiri dua hari dan itu belum termasuk editing, dan lainnya," terangnya.

Umar membeberkan setidaknya ada 40 orang yang terlibat dalam proses pembuatan film ini. Ia juga mengaku dalam proses syutingnya ia mengalami beberapa kendala mulai dari teknik pengambilan gambar hingga diteriaki warga. "Jujur ini proses syutingnya punya tantangan tersendiri, misal dari segi perizinannya," ucapnya.

Ia mencontohkan dari  pihak kepolisian setempat memberikan jawaban yang mengambang, dilarang pun tidak diizinkan pun tidak. Namun, dari dinas pariwisata dan pemangku kebijakan lainnya memberikan izin. 

“Demikian juga saat shooting harus ekstra hati-hati karena ini on road take, bahkan kami sampai diteriaki warga yang marah karena jalannya kami blokade untuk produksi film,” ungkapnya.

Piknik Panik ini mengangkat realita yang masih terjadi di masyarakat sampai saat ini, yakni tentang praktik pungli. Cerita dalam film Piknik Panik ini dikemas secara apik yang menceritakan pasangan suami istri yang pergi berlibur di saat pariwisata sedang ditutup akibat pandemi Covid-19.

"Sebenarnya di film bukan tentang kompetisi, tapi bagaimana film yang kita buat bertemu dengan penontonnya, karena percuma kalau bikin film tapi tidak ada yang nonton," jelas Umar.

Sementara itu, juara kedua dalam kompetisi Anti-Corruption Film Festival 2021 ini diraih oleh Mata-Mata Project dari Malang dengan judul filmnya Pulang Sebelum Berangkat, dan juara ketiga diraih oleh Langit Jingga Film dari Lembata, NTT dengan judul film Amalake.