Kampus
02 Desember, 2021 20:20 WIB
Penulis:Fathul Muin
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, MALANG -- Politeknik Negeri Fakfak memperoleh penghargaan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) Awards dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) karena pelaporan datanya tuntas 100 persen.
Direktur Politeknik Negeri Fakfak Muhammad Subhan mengatakan menjadi bukti bahwa pelayanan akademik Politeknik Negeri Fakfak merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Aktivitas kuliah terlaksana dengan baik dan tepat waktu.
Pelaporan data pendidikan tinggi yang baik juga berperan dalam kelancaran mahasiswa, di antaranya memperoleh ijazah dan aktivitas lainnya yang membutuhkan administrasi dari kampus, seperti mendaftar CPNS dan meraih beasiswa.
"Dalam memimpin Politeknik Negeri Fakfak, saya ingin mendobrak stigma yang ada di publik bahwa pendidikan di Indonesia Timur itu identik dengan kurang berprestasi. Politeknik Negeri Fakfak bisa menjadi percontohan, dan sekaligus ini menjadi tantangan kami ke depan untuk menjadi lebih baik lagi. Harapannya, kampus ini dapat terus memajukan masyarakat Fakfak dan civitas akademikanya," kata Subhan dalam Talkshow Komunitas SEVIMA, Kamis (2/12/2021).
Menurut dia, penghargaan PDDIKTI Awards 2021 penting bagi Politeknik Negeri Fakfak, karena dari 4.500an perguruan tinggi se-Indonesia, hanya 16 universitas dan 23 politeknik yang memperoleh penghargaan tersebut. Beberapa di antara perguruan tinggi tersebut adalah Institut Teknologi Bandung dan Politeknik Negeri Jakarta.
"Inilah yang ingin kami suarakan kepada masyarakat Papua dan Indonesia, bahwa ada politeknik negeri di Papua, yang baru berdiri sembilan tahun, tapi kualitasnya bisa diadu," ujarnya.
Subhan menilai, menyelenggarakan pendidikan tinggi di Fakfak tidaklah mudah. Banyak tantangan tersendiri, seperti konektivitas internet yang kurang bagus dan kondisi geografis yang luas dan berbukit. Terlebih di masa kuliah online seperti saat Pandemi COVID-19 ini, mahasiswa Politeknik Negeri Fakfak tersebar di penjuru Papua Barat.
Tiga Strategi
Namun, tantangan itu bisa ditaklukkan Politeknik Negeri Fakfak dengan usaha ekstra dari semua komponen di kampus. Tiga strategi setidaknya dilakukan oleh Politeknik Negeri Fakfa, yakni memastikan komitmen dari semua komponen di kampus.
Semua unsur civitas akademika harus mempunyai komitmen bersama dalam memberikan pelayanan yang lebih baik. Dosen berkomitmen mengajar, mahasiswa berkomitmen belajar dan mengumpulkan tugas kuliah.
"Seperti, komitmen dari masing-masing dosen, bagaimana melaksanakan pengajaran dan pembelajaran berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, serta melaporkan data akademik secara tepat waktu," ujarnya.
Selanjutnya, memberikan penghargaan dan hukuman (reward and punishment). Perguruan tinggi, menurut Subhan, memang perlu mempunyai aturan dan memberikan reward bagi dosen atau unsur yang berprestasi, serata memberikan punishment bagi yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Dalam kaitannya dengan PDDIKTI Awards, pelaksanaan aktivitas kuliah dan pelaporan tugas dan administrasi, ditarget oleh Subhan agar selalu tepat waktu. Jika memenuhi target diberi hadiah, jika tidak memenuhi diberi hukuman.
"Kami di Politeknik Negeri Fakfak menerapkan aturan dan memberikan reward bagi dosen atau komponen kampus yang melaksanakan kegiatan kampus dan melaporkan data tepat waktu. Itu sebagai motivasi. Selain itu, Politeknik Negeri Fakfak juga tidak segan-segan memberi punishment pada dosen yang tidak taat, mahasiswa yang tidak taat," katanya.
Politeknik Negeri Fakfak juga menggunakan teknologi terkini dan mumpuni. Dengan memanfaatkan update teknologi, Subhan menilai, kampus dimudahkan untuk berkembang dan melakukan aktivitas akademik, terlebih dunia saat ini akan menghadapi Industri 4.0.
Politeknik Negeri Fakfak, tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi walaupun berada di Indonesia Timur. Prestasi PDDIKTI Awards, Subhan menekankan, tak bisa dilepaskan dari komitmen yang kuat di Politeknik Negeri Fakfak dan penggunaan teknologi sistem akademik berbasis awan (Siakad Cloud).
Karena berbasis awan, maka aktivitas akademik dan administrasi kampus terhubung secara otomatis dan bisa dilakukan mahasiswa dan dosen, kapan dan di mana saja, termasuk ketika belajar dari rumah karena pandemi Covid-19 seperti saat ini.
"Jadi jangan ragu-ragu menggunakan teknologi yang mumpuni dalam melakukan pengelolaan akademik di kampus. Politeknik Negeri Fakfak menggunakan sistem informasi akademik berbasis awan (Siakad Cloud) yang memiliki fitur sinkronisasi otomatis ke Feeder PDDIKTI. Yang penting dalam menghadirkan pelayanan pendidikan tinggi, adalah komitmen dalam memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia luas di era industri 4.0 ini," ujarnya.
Bagikan