Sekolah Kita
22 Agustus, 2022 15:27 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JOGJA – Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta kembali menggelar Kompetisi Bahasa dan Sastra. Sebanyak 545 peserta usia SD, SMP hingga SMA/K bersaing untuk menjadi wakil di lomba serupa tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Ismawati Retno mengatakan secara keseluruhan ajang ini sudah dimulai sejak 8-10 Agustus lalu.
"Ada dua seleksi dalam kompetisi ini. Seleksi tahap pertama yaitu memilih lima nominator dari masing-masing lomba diselenggarakan 8-10 Agustus lalu di Taman Pintar," katanya, Senin (22/8/2022).
Ismawati menjelaskan berbagai kategori yang dilombakan dalam kompetisi tahun ini yaitu lomba macapat tingkat SD, SMP dan SMA/K, lomba maca cerkak tingkat SD, SMP dan SMA/K, lomba alih aksara tingkat SD, SMP dan SMA/K, lomba maca geguritan tingkat SD, SMP dan SMA/K, lomba Sesorah tingkat SMP dan SMA/K; serta lomba pranata adicara tingkat SMA/K dan umum serta mendongeng tingkat umum.
Lima yang terbaik dari masing-masing kategori lomba inilah yang sejak hari ini sampai Kamis (25/8/2022) di area Hall Phytagoras dan Playground Taman Pintar Yogyakarta mereka akan unjuk keterampilan di hadapan 54 juri dengan wajib berbusana tradisional Gagrak Ngayogyakarta.
"Dari total peserta, sebanyak 204 diantaranya mengikuti lomba alih aksara. Mereka akan unjuk kemampuan menuliskan aksara Jawa yang benar dan indah. Untuk kategori ini, seleksi dimulai pada hari ini," lanjutnya.
Selanjutnya tiga peserta terbaik akan maju ke lomba di tingkat DIY pada September mendatang. Kecuali lomba mendongeng yang diselenggarakan hanya di tingkat Kota Yogyakarta saja.
Ismawati mengatakan secara keseluruhan 54 orang juri terdiri dari sastrawan, budayawan, praktisi, pendidik dan unsur media massa. Bila dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya diikuti 382 peserta. Jumlah peserta tahun ini meningkat.
Seluruh pemenang juga mendapatkan tropi dan piagam penghargaan. Selain itu juga diberikan hadiah berupa uang tunai, juara pertama sebesar Rp1 juta, juara kedua Rp900 ribu, juara ketiga Rp800 ribu, juara harapan pertama Rp700 ribu dan juara harapan kedua Rp600 ribu.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti kompetisi ini setiap tahunnya digelar sebagai upaya menjaga warisan budaya bangsa yang bernilai luhur eksistensi bahasa, sastra dan aksara Jawa.
"Mengingat Bahasa merupakan salah satu objek yang difokuskan dalam pemajuan kebudayaan sesuai tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan" katanya.
Pemerintah Kota Yogyakarta sebut Yetti akan terus berupaya melakukan pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra yang menyasar kepada seluruh elemen masyarakat.
Sebagai kegiatan berjenjang yang dilaksanakan di Kota Yogyakarta hingga tingkat DIY, gelaran Kompetisi Bahasa dan Sastra ini menjadi ajang pesta tahunan bagi pelaku sastra anak, remaja maupun dewasa di Kota Yogyakarta.
"Tahun lalu, kita berhasil meraih juara umum pada penyelenggaraan Kompetisi Bahasa dan Sastra tingkat DIY. Ini menjadi kekuatan dan dukungan dari semua pihak," katanya.
Bagikan