Selain Pendidikan, KKN UAD Kembangkan Ekonomi Pangan Lokal

03 Maret, 2022 20:23 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

03032022-UAD KKN Pangan Lokal.jpg
Melalui program KKN periode 88, mahasiswa UAD di banyak dusun di DIY memberikan pelatihan kepada masyarakat yang berfokus pada pendidikan, meningkatkan pengetahuan, manajemen dan pengembangan ekonomi berbasis produk lokal. (EDUWARA/Humas UAD)

Eduwara.com, JOGJA – Tersebar di banyak lokasi, berbagai kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, selain fokus pada pendidikan, juga mengembangkan ekonomi pangan lokal.

Dirangkum dari laman kampus, KKN periode 88 tahun ini diselenggarakan mulai akhir Januari sampai akhir Maret 2022.  Laporan mengenai kegiatan pendidikan dan pengembangan ekonomi pangan lokal ada di Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo.

Di Dusun Corot, Desa Karangduwet, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul mahasiswa UAD menyelenggarakan pembelajaran tambahan bahasa Inggris yang dinamakan 'Sekolah Seru' setiap Senin, Rabu, Jumat.

"Kami memilih program pendidikan bahasa Inggris karena nilai anak-anak kami mengalami ketertinggalan dalam mata pelajaran ini di sekolah. Kami mengkombinasi pembelajaran dengan permainan agar mereka tidak bosan," kata Indah mewakili sembilan rekan-rekannya dilansir pada Kamis (3/3/2022).

Melalui 'Sekolah Seru', anak-anak di sana diajarkan dasar-dasar berbahasa Inggris yang benar dan tidak diajarkan di sekolah seperti penyebutan abjad, nama buah-buahan dan anggota tubuh.

Masih di satu kecamatan, KKN kelompok IV.B.1. juga mengadakan bimbingan belajar dan juga mengaji di empat masjid yang ada di Dusun Tahunan, Desa Karangduwet. Program ini dinilai sesuai dengan tujuan utama KKN yang menyasar dunia anak-anak dan setiap mahasiswa memberikan edukasi pendidikan moral.

Pelatihan pemanfaatan bahan makanan baru dilakukan KKN Unit III.C.2 yang mengadakan memberikan pelatihan pemanfaatan biji sorgum menjadi bubur di Dusun Watugilang  A, Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul,

Ketua Unit III.C.2 Alfan Ramadhani Muratno mengatakan kegiatan ini dipilih karena memberikan wawasan kepada ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) terkait manfaat yang terdapat pada sorgum. Harapannya, mereka lebih termotivasi untuk mengolah sorgum menjadi olahan bahan pangan atau lebih bernilai ekonomis.

"Dusun Watugilang A memiliki potensi yang besar dalam tanaman sorgum, tetapi masyarakat belum bisa memanfaatkan secara maksimal karena kurangnya motivasi dalam mengolah sorgum menjadi makanan bernilai ekonomis," jelasnya.

Pengembangan Ekonomi Lokal

Di Kabupaten Kulonprogo, tepatnya di Dusun Slanden, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang. Mahasiswa UAD berinisiatif menghadirkan taman baca di rumah Kepala Dusun.

Tidak sekedar menjadi ruang baca bagi anak-anak, taman baca yang dihadirkan juga multifungsi sebagai arena sosialisasi seperti gizi pranikah maupun pelatihan mental yang diselenggarakan oleh mahasiswa.

Sedangkan di desa lainnya di Kecamatan Kalibawang yaitu di Banjarharjo dan Banjarsari, mahasiswa UAD memilih program pelatihan manajemen usaha dan pengembangan ekonomi lokal.

Kelompot unit XVIII.C.2 di Dusun Dukuh, Desa Banjarasri, memilih melibatkan UMKM yang memproduksi bolu mini. Dengan kapasitas produksi 150 buah, produk ini dibanderol Rp 1000 per satuannya dan dipasarkan ke Pasar Dekso, Pasar Bloro dan Pasar Mbogo.

Sedangkan di Desa Banjarharjo, mahasiswa unit XIX A.3 memilih mengembangan produksi singkong  yang sudah lama menjadi ciri khas Dusun Cikalan. Mereka berinisiatif membangkitkan kembali ekonomi dengan membuat pelatihan pengolahan keripik singkong berbagai citra rasa, menyusun strategi marketing, dan manajemen keuangan yang baik.

Lewat pelatihan ini, singkong diolah menjadi cemilan berbagai rasa seperti keripik singkong rasa jagung bakar, keju, balado, dan original. 

"Kami juga memberikan pelatihan mengenai cara-cara pengemasan biasa hingga pengemasan premium, pemasaran online serta pencatatan laporan sederhana," kata ketua Unit XIX A.3 Andrio Farezi.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Zani Anjani Rafsanjani mengatakan apa yang disusun dan dikerjakan mahasiswa di lokasi KKN sangat didukung. Setiap kegiatan yang dihadirkan mahasiswa umumnya bertujuan memajukan masyarakat yang dituju.

"Kehadiran mahasiswa KKN membawa dampak positif dalam memajukan pelaku usaha di banyak daerah, termasuk di Dusun Cikalan ini," ujarnya.