Kampus
25 Juni, 2022 08:23 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Riyanta
Eduwara.com, JOGJA – Dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan Program Mbangun Desa dengan mendampingi masyarakat desa membuat produk kuliner kekinian memanfaatkan potensi lokal.
Hal itu diungkapkan oleh dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik UNY, Fitri Rahmawati, ketika dihubungi Eduwara.com, Jumat (24/6/2022). Menurut Fitri, Program Mbangun Desa, yang dilaksanakan Prodi Pendidikan Tata Boga merupakan wujud pengabdian masyarakat.
“Kami melaksanakan Program Mbangun Desa ini setiap tahun dengan berbagai kegiatan. Baik Prodi Busana, Tata Boga, mapun Rias memiliki kegiatan masing-masing. Kegiatan digelar di luar kampus. Kami terjun ke masyarakat dan mendampingi mereka untuk berkreasi yang produktif,” tutur Fitri.
Kegiatan Mbangun Desa tersebut melibatkan dosen dan mahasiswa Prodi Tata Boga. “Dengan kegiatan seperti ini mahasiswa bisa belajar banyak. Mereka bisa mendapatkan pengalaman langsung interaksi dengan masyarakat peserta. Mahasiswa juga mendapatkan pengalaman yang tidak dipelajari di kampus.”
Prodi Tata Boga baru-baru ini mendampingi ibu-ibu PKK Desa Pancarejo, Semanu, Gunung Kidul, DIY, belajar membuat kue kering berbahan tepung non terigu. Pelatihan digelar di Laboratorium Tata Boga Kampus UNY Gunungkidul. “Bahan yang kami gunakan memanfaatkan potensi lokal. Untuk membuat kue kering atau biasa disebut kue lebaran, kami gunakan tepung garut, tepung mocaf, maupun tapioka.”
Dengan bahan lokal itu, menurut Fitri, produk yang dihasilkan memiliki kekhasan tersendiri. “Baik rasa maupun tampilan memiliki kekhasan tersendiri. Dengan begitu akan menarik konsumen untuk membeli produk itu.”
Menurut Fitri, di Kulonprogo Tata Boga UNY juga memberikan pendampingan untuk pengembangan makanan tradisional. “Dosen kami, Ibu Nani Ratnaningsih bersama mahasiswa mendampingi warga Kulonprogo mengembangkan makanan geblek. Geblek merupakan makanan terbuat dari singkong yang difermentasi.”
Fitri juga mengungkapkan timnya sedang mendampingi Desa Wisata Opak Tujuh Bulan. “Pendampingan di wisata Kali Opak ini untuk seting lokasi dilaksanakan oleh kawan-kawan Teknik Sipil. Sedangkan kami mendampingi bidang produksi kuliner, baik untuk oleh-oleh maupun yang dikonsumsi di lokasi.”
Sementara itu, sebelumnya diberitakan Eduwara.com, Prodi Tata Boga memberikan pelatihan pengolahan lidah buaya menjadi keripik dan minuman kekinian kepada anggota karangtaruna di Science Tecno Park di Desa Sitimulyo, Piyungan, Bantul.
Bagikan