Tekan Emisi Karbon, Tim ITS Gagas Bahan Bakar Sintetis

12 Januari, 2022 10:01 WIB

Penulis:Bunga NurSY

Editor:Bunga NurSY

Ketua-tim-Synchronize-ITS-Fachrizan-Bilal-Mansur-menunjukkan-hasil-inovasi-timnya-dalam-mewujudkan-karbon-netral-dengan-menggagas-bahan-bakar-sintetis-1-1024x682.jpeg
Ketua tim Synchronize ITS Fachrizan Bilal Mansur menunjukkan hasil inovasi timnya dalam mewujudkan karbon netral dengan menggagas bahan bakar sintetis (ITS)

Eduwara.com, SURABAYA—Guna menggantikan bahan bakar konvensional yang tinggi emisi karbon tersebut, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam tim Synchronize menggagas bahan bakar sintetis menggunakan teknologi digital twin.

Fachrizan Bilal Masrur, Ketua Tim Synchronize, mengatakan jika saat ini berbagai negara di dunia telah sepakat untuk mengurangi emisi karbon melalui Perjanjian Paris, termasuk Indonesia. 

Menurutnya, salah satu cara untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS). “CCS adalah teknologi untuk memisahkan, mengangkut, dan menyimpan emisi karbon yang dikeluarkan oleh proses industri,” jelasnya seperti dikutip dari situs resmi ITS, Selasa (11/01/2022).

Berangkat dari hal tersebut, tim Synchronize menggagas pemanfaatan karbon dioksida yang akan digunakan sebagai sumber bahan baku dan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan bahan bakar sintetis melalui reaksi hidrogenasi. 

“Bahan bakar sintetis memiliki kinerja yang sangat mirip dengan bahan bakar fosil pada umumnya, sehingga dapat digunakan pada mesin kendaraan saat ini dan lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mahasiswa tahun ketiga ini menjelaskan bahwa untuk mempercepat penerapannya, digunakan teknologi digital twin yang merupakan representasi visual dari sebuah sistem yang sedang beroperasi. “Digital twin dapat memberikan sebagian gambaran dari apa yang sedang terjadi dan mungkin apa yang akan terjadi pada sistem tersebut,” terangnya.

Dengan bantuan teknologi digital twin, komposisi campuran bahan bakar konvensional dengan bahan bakar sintetis yang paling optimal untuk mesin kendaraan tertentu dapat diketahui. “Jika bahan bakar sintetis diaplikasikan pada semua kendaraan, terutama kendaraan penumpang, dapat berpotensi mengurangi emisi karbon sebesar 4,6 metrik ton per tahun,” papar Fachrizan lagi.

Melalui inovasi ini, tim Synchronize juga telah berhasil meraih juara II dalam kompetisi Technical Paper Contest Pelantar 2021 yang diadakan oleh Society of Petroleum Engineering Universiti Teknologi MARA Student Chapter (SPE UiTM SC), Malaysia.

Bersama Fachrizan, tim ini beranggotakan dua mahasiswa Teknik Kimia lainnya, yaitu Muhammad Ihwan Nur Rifki dan I Made Deago Nugra Visesa. Ke depan, tim Synchronize berharap inovasi yang mereka gagas dapat segera diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan secara bertahap menggantikan bahan bakar konvensional, sehingga dapat membantu mewujudkan karbon netral.