logo

Sekolah Kita

Sejumlah Siswa Nekat Nongkrong di Halaman Stadion Sriwedari Selepas PTM

Sejumlah Siswa Nekat Nongkrong di Halaman Stadion Sriwedari Selepas PTM
Sejumlah siswa tingkat menengah atas berkumpul selepas pembelajaran tatap muka (PTM) di halaman Stadion Sriwedari Solo, Rabu (5/1/2022). (Eduwara.com/M. Diky Praditia)
Redaksi, Sekolah Kita05 Januari, 2022 22:10 WIB

Eduwara.com, SOLO—Sejumlah siswa memilih menongkrong di depan Stadion Sriwedari sesuai Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Rabu (5/1/2022). Mereka tampak bercengkrama sembari minum es kapal dengan teman-temannya di bawah pohon beringin.

Seorang siswa salah satu sekolahan di Kota Solo, Dika menjelaskan dia dan teman-temannya sengaja mampir di halaman Stadion Sriwedari karena jarak rumah dan sekolahnya cukup jauh.

"Rumah saya Boyolali, kalau setelah sekolah langsung pulang, terlalu capek. Saya ingin bermain dulu sama teman-teman. Lagi pula, nanti jam dua masih harus ke sekolah lagi," ucap siswa kelas XI salah satu sekolah di Solo itu.

Menurut Dika, dia dan teman-temannya selama sepekan ini belum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Mereka masih melakukan pendidikan karakter siswa. 

"Hal itu karena saat kelas X, kami belum diberi pendidikan karakter. Jadi pekan pertama semester genap ini kami diberi pendidikan itu. Capek, soalnya banyak latihan fisik. Kami disuruh baris-berbaris, push up, dan lainnya," ujarnya kepada Eduwara.com di halaman Stadion Sriwedari, Rabu (5/1/2022).

Kantin Belum Buka

Salah seorang siswa yang satu sekolahan dengan Dika, Nur mengutarakan, sekolah sebenarnya sudah melarang siswa untuk berkumpul setelah pulang sekolah. Tapi dirinya berkilah hanya kali ini saja berkumpul setelah pulang sekolah. 

"Toh nanti balik ke sekolah lagi sehabis zuhur buat ambil seragam. Kalau saya langsung pulang ke rumah, nanti terlalu boros bensin dan waktu. Kan rumah saya di Baki, Sukoharjo," terang dia.

Alasan lain para siswa tersebut melipir ke tempat tersebut karena kantin sekolah belum buka. Sehingga siswa terpaksa mencari minum dan makan di luar sekolah.

"Sekolah memang sudah mewanti-wanti siswa agar membawa bekal dari rumah. Tapi karena waktu di sekolah hanya tiga jam, jadi rasanya nanggung kalau harus bawa bekal. Kalau pagi kami sarapan di rumah, siang juga bisa di rumah. Nah sehabis sekolah ini sekadar jajan saja," ungkap Nur.

Hal serupa disampaikan oleh siswi kelas XII dari salah satu sekolah di Solo, Desvina. Ia duduk dan mengobrol di bawah pohon taman Stadion Sriwedari bersama satu temannya. Menurutnya hal itu sekadar melepas penat pasca PTM.

"Kami hanya beristirahat sebentar, tadi habis PTM pagi pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. Juga sebagai sarana kangen-kangenan sama teman, biasanya jarang ketemu karena banyak PJJ (pembelajaran jarak jauh)," jelas dia.

Sejumlah siswa tingkat menengah atas berkumpul selepas pembelajaran tatap muka (PTM) di halaman Stadion Sriwedari Solo, Rabu (5/1/2022). (Eduwara.com/M. Diky Praditia)

 

Kendati demikian, siswa-siswa tersebut berdalih masih menerapkan protokol kesehatan. Masih menggunakan masker dan menjaga jarak. "Yang terpenting kami tidak melanggar protokol kesehatan. Jadi semua aman," ucap Desvina.

Tentang imbauan kepada siswa untuk langsung pulang ke rumah setelah dari sekolahan sebenarnya telah dilakukan sekolah-sekolah di Solo. Seperti yang disampaikan Kepala Urusan Tata Usaha MAN 2 Surakarta, Febriana Kusanindya, sekolah itu sudah mengimbau siswa agar segera pulang ke rumah setelah PTM. Sekolah juga sudah berupaya memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada orang tua terkait pelaksanaan PTM.

"Sudah disampaikan kepada siswa dan orang tua siswa soal bagaimana penerapan protokol kesehatan selama PTM berlangsung. Dari mulai berangkat sampai dengan pulang sekolah," tutur Febriana.

Menurut Febriana, sekolah terus memberikan pemahaman kepada siswa dan orang tua siswa. Bahkan sampai membuat video edukasi penerapan protokol kesehatan selama PTM berlangsung. 

Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka sebelumnya memang menyayangkan adanya siswa yang berkumpul dan bergerombol di area Stadion Sriwedari. Hal itu karena berpotensi adanya penyebaran Covid-19. (M. Diky Praditia)

 

Editor: Riyanta

Read Next