Terbukti, Profil Risiko Produk Tembakau Alternatif Lebih Rendah Risiko

21 Agustus, 2023 11:39 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Redaksi

Ilustrasi Rokok
Ilustrasi Rokok (unsplash.com)

JAKARTA – Kajian ilmiah dari dalam dan luar negeri telah membuktikan bahwa produk tembakau alternatif, termasuk produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik atau vape, dan kantong nikotin, memiliki tingkat risiko yang lebih rendah daripada rokok.

Oleh sebab itu, akses dan informasi yang akurat tentang produk ini dibutuhkan untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya. Lantas, adakah buktinya? Seperti apa faktanya? 

Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF-ITB) telah melakukan kajian literatur ilmiah dengan tajuk Kajian Risiko (Risk Assessment) Produk Tobacco Heated System (THS) Berdasarkan Data dan Kajian Literatur yang bertujuan untuk menghitung perkiraan tingkat risiko produk tembakau yang dipanaskan.

Tim Peneliti dan Guru Besar SF-ITB Prof. Dr. rer. nat. Rahmana Emran Kartasasmita, M.Si., menjelaskan hasil kajian literatur ilmiah menyimpulkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan memiliki profil risiko yang lebih rendah daripada rokok.

Meski produk tersebut tidak bebas risiko, namun paparan zat berbahaya dan berpotensi berbahaya (harmful and potentially harmful constituents) dari produk tembakau yang dipanaskan terbukti lebih rendah daripada asap rokok. 

“Jika dipertimbangkan secara sederhana dengan menggunakan logika, tentu saja dengan dipanaskan seharusnya menghasilkan jumlah dan jenis komponen zat berbahaya yang terbentuk dalam bentuk serta kadar yang lebih rendah,” ujar Prof. Emran.

Hasil kajian SF-ITB tersebut juga selaras dengan kajian ilmiah yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kesehatan internasional, termasuk Public Health England yang saat ini bernama UK Health Security Agency (UKHSA) dan UK Committee on Toxicology (COT), bagian dari Food Standards Agency, yang menyimpulkan produk tembakau yang dipanaskan memiliki risiko hingga 90-95 persen lebih rendah daripada rokok.

Hal tersebut juga didukung fakta bahwa produk tersebut menerapkan sistem pemanasan, bukan sistem pembakaran seperti rokok, sehingga tidak menghasilkan TAR yang bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, produk tembakau yang dipanaskan berbeda dengan rokok.

Lebih lanjut, salah satu bukti efektivitas produk tembakau alternatif, utamanya rokok elektrik atau vape, dalam membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya juga diungkapkan dalam laporan terbaru Cochrane Review pada November 2022.

Hasilnya menunjukkan bahwa perokok dewasa berpotensi besar untuk beralih dari kebiasaannya setelah menggunakan rokok elektrik selama enam bulan dibandingkan menggunakan terapi pengganti nikotin.

“Kami telah mengidentifikasi dan menyatukan bukti yang relevan dari penelitian ilmiah paling tepercaya yang saat ini tersedia. Untuk pertama kalinya, kami memiliki bukti yang sangat kuat menunjukkan bahwa rokok elektrik memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam membantu perokok beralih dari kebiasaan merokok dibandingkan dengan terapi pengganti nikotin lainnya, seperti permen karet,” ungkap Dr. Jamie Hartmaan-Boyce dari Universitas Oxford, yang juga merupakan Editor Cochrane Tobacco Addiction serta penulis laporan dari Tinjauan Cochrane tersebut.

Dengan fakta-fakta tersebut, Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO), Paido Siahaan, mendukung penggunaan produk tembakau alternatif di Indonesia sebagai salah satu solusi bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya. “Sebagian besar produk tembakau alternatif dirancang untuk mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan merokok,” kata Paido. 

Meski demikian, Paido menyadari, tidak mudah meyakinkan perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau alternatif. Sebab, masih banyak informasi keliru mengenai produk ini di masyarakat. Oleh karenanya, AKVINDO aktif memberikan edukasi yang akurat serta tepercaya untuk mereduksi opini dan informasi negatif. Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan media sosial sebagai medium edukasi. 

“Sebagai asosiasi konsumen, kami mengadakan kampanye pendidikan dan menyebarkan informasi yang dapat membantu masyarakat memahami fakta-fakta tentang produk tembakau alternatif. Melalui kampanye yang kreatif dan persuasif, asosiasi konsumen dapat membangun dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap produk tembakau alternatif,” kata Paido.