Terrakopi, Saat Ampas Kopi Jadi Media Tanam

24 Desember, 2021 16:03 WIB

Penulis:Bhakti Hariani

Editor:Bunga NurSY

Tim Terrakopi FMIPA UI Kembangkan Pusat Produksi Media Tanam dari Limbah Kopi (2).jpg
Tim Terrakopi FMIPA UI saat menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur (UI)

Eduwara.com, DEPOK - Tim Terrakopi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis limbah kopi yang dilaksanakan di daerah Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur. Lokasi ini dipilih karena dianggap cocok sebagai model pertanian di perkotaan karena memiliki lahan terbuka hijau yang terbatas.

Dalam kegiatan ini, tim FMIPA UI melakukan pertanian organik dengan menggunakan sistem media tanam Terrakopi, yaitu pengembangan media tanam yang menggunakan limbah kopi dan pengolahan limbah lainnya sebagai penyubur tanaman. Limbah lain yang dapat digunakan sebagai bahan campuran diantaranya adalah limbah jamur, cocopeat, pupuk kandang, pupuk cair, dan biometrik. 

Sistem media tanam Terrakopi ini dapat digunakan untuk menanam bibit sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan dengan komposisi tersendiri untuk setiap bibit agar tercapai optimalisasi penanaman.

“Kegiatan pengabdian masyarakat Terrakopi ini didasari oleh tingginya jumlah limbah ampas kopi yang dihasilkan di wilayah perkotaan serta kebutuhan media tanam yang mampu memenuhi hasil pertanian organik di perkotaan. Dari masalah yang ada, dibuatlah suatu formulasi yang dapat mengubah limbah ampas kopi tersebut menjadi sesuatu yang berguna, yaitu sebagai media tanam,” ujar Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat FMIPA UI Retno Lestari dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Jumat (24/12/2021).

Menurut Retno, pemanfaatan sistem Terrakopi ini memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kegiatan pertanian sayur-mayur dan buah-buahan di perkotaan. Rangkaian kegiatan Terrakopi diawali dengan sosialisasi pembuatan Terrakopi agar masyarakat dapat lebih memahami tata cara pembuatannya. 

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan impelementasi teori serta percobaan pencampuran bahan-bahan Terrakopi oleh masyarakat. Lebih lanjut dikatakan Retno, dalam kegiatan ini, tim Terrakopi FMIPA UI dibantu oleh 10 orang mahasiswa dan beberapa sumber daya manusia dari Yayasan Pandu Cendikia. 

“Pengabdian masyarakat Terrakopi ini diharapkan mampu mengurangi limbah kopi yang ada di perkotaan untuk dapat dikonversi menjadi media tanam ramah lingkungan yang berkualitas,” tutur Retno.

Dalam jangka panjang, Retno berharap kegiatan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat Kelurahan Dukuh, Jakarta Timur dapat berdaya ekonomi secara mandiri dengan memanfaatkan bahan-bahan limbah disekitarnya.