Kampus
08 Juni, 2023 22:48 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Sebagai kampus yang terus menguatkan eksistensi yang plural, terbuka dan tidak fanatik terhadap satu pemahaman, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta terus meningkatkan kolaborasi riset antar disiplin ilmu. Salah satunya adalah mengadakan 'Angkringan Rumah Gagasan; Eksposisi Riset', Kamis (8/6/2023), yang menampilkan sembilan riset yang dilakukan dosen dari berbagai fakultas.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Rumah Gagasan, Raden Bagus Fajriya Hakim, mengatakan program eksposisi riset ini menjadi rangkaian dari peringatan Milad ke 80 UII.
"Dengan tema peringatan Milad ke-80 yaitu Substantif, Inklusif, dan Kontributif, kami ingin mempresentasikan khidmat UII di usia 80 dalam pertumbuhan yang substantif sesuai visi dan misinya, kemudian inklusif, dan memberikan kontribusi bagi Indonesia dan dunia," jelasnya.
Fajriya memaparkan gelaran eksposisi riset adalah sebuah ruang yang ditawarkan untuk dosen-dosen perwakilan seluruh fakultas untuk mempresentasikan penelitian dan karya-karya. Nantinya, penelitian dan karya-karya tersebut dapat tersebarluaskan baik secara ide, gagasan, hingga terjalin kerja sama baik antar civitas akademika maupun masyarakat luas.
Gelaran ini juga sebagai hitungan mundur dan mengawali semangat menyongsong Satu Abad UII pada 2042. Di mana dengan melakukan gerakan ini, UII sepenuhnya menggelorakan semangat sebagai perguruan tinggi yang menjadi pionir di Indonesia menyambut era masa depan yang sarat perubahan dengan dasar bagi nilai keagamaan dan kebangsaan.
Lintas Disiplin Ilmu
Sebagai wadah paparan riset, eksposisi ini diharapkan tidak hanya menjadi sebuah ruang kosong yang menyendiri bagi peneliti. Diharapkan hal ini akan menjadi sebuah media yang mempertemukan para periset antar disiplin ilmu sehingga terbentuk satu kolaborasi dengan perspektif yang terlepas dari disiplin ilmu dari berbagai fakultas.
"Kita hidup di dunia yang terus berubah dan semakin kompleks, serta makin terhubung satu sama lain dari waktu ke waktu. Sehingga mengharuskan kita untuk kerja sama lintas disiplin ilmu untuk mengatasi tantangan dan juga memberikan solusinya," ucapnya.
Menurut Fajriya, UII membutuhkan sinergi semacam ini untuk menatap suatu perkembangan baru, membangun kapasitas, gagasan-gagasan cemerlang, wawasan yang lebih luas dalam pemikiran dan teknologi. Di mana pada akhirnya hal tersebut dapat diintegrasikan kembali dalam bangkitan dan rajutan.
"Kami ingin menggambarkan eksistensi UII yang bersifat plural, terbuka dan tidak fanatik terhadap satu pemahaman keislaman. Serta menjaga keharmonisan dan kemajemukan, keyakinan serta mendukung semangat kebangsaan,” tutupnya.
Bagikan