Tingkatkan Literasi Riset, UPITRA dan USD Gelar Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah di SMP Kanisius Muntilan

07 Oktober, 2025 01:04 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

06102025-UPITRA pelatihan siswa.jpg
Salah satu anggota Tim PKM kolaborasi UPITRA-USD tengah melakukan pendampingan penulisan karya ilmiah dan riset kepada siswa SMP Kanisius Muntilan. (EDUWARA/Dok. UPITRA)

Eduwara.com, JOGJA - Berlatar belakang tantangan di SMP Kanisius Muntilan terkait rendahnya literasi riset di kalangan siswa dan guru, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Pignatelli Triputra (UPITRA) dan Universitas Sanata Dharma (USD) menggelar pelatihan penulisan karya ilmiah dan riset yang merupakan implementasi dari Implementation Agreement (IA).

Berlangsung sejak Desember 2024 hingga Mei 2025, program pelatihan ini menyasar 60 siswa kelas 8 beserta para guru SMP Kanisius Muntilan. Tim ini terdiri dari dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Sistem Informasi dan Akuntansi (Fakultas Sains dan Teknologi/FST) serta Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), juga para dosen Prodi Informatika (FST) USD.

Diketuai Benedictus Herry Suharto, tim PKM kolaborasi ini beranggotakan dosen Maria Karmelia F, Gisilowati Dian P, dan Sri Hartati Wijono. Tim ini juga melibatkan enam mahasiswa yaitu Valencia Angel Saputra, Dyah Lintang Ambarwari, Maria Oktaviana Soi, Evan Valentino, Christopher Gevin Andanara serta Galih Catur Wicaksono.

Herry mengatakan meskipun siswa terbiasa dengan Problem-Based Learning (PBL), namun mereka belum terlatih dalam proyek riset yang baik dan sistematis. Oleh karena itu, PKM kolaborasi ini hadir untuk memberikan solusi strategis guna meningkatkan kompetensi akademik dan menumbuhkan budaya riset pada anak didik di lingkungan sekolah.

“Program sepenuhnya berfokus pada peningkatan kompetensi akademik melalui pengembangan keterampilan riset dan penulisan karya ilmiah bagi siswa dan guru. Meskipun sekolah ini menerapkan metode Problem-BasedLearning (PBL), namun temuan rendahnya literasi riset di kalangan siswa, yang masih belum terbiasa melakukan proyek riset yang sistematis sepenuhnya, menjadi latar belakang program,” kata Herry Suharto pada Senin (6/10/2025).

Selama enam bulan penuh, program pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan metode berbasis proyek. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok sains, sosial, dan teknik yang kemudian langsung praktik menggunakan alat peraga.

Evaluasi

Tim PKM kolaborasi, dalam menerapkan metode pelatihan juga melibatkan pemanfaatan teknologi. Siswa dan guru dilatih menggunakan perangkat keras Internet of Things (IoT) dan perangkat lunak manajemen referensi.

“Lalu pada Juni 2025, tim dosen dan mahasiswa memberikan pendampingan intensif kepada siswa dalam pengerjaan proyek hingga penyusunan laporan karya ilmiah,” lanjutnya.

Herry melanjutkan dalam evaluasi yang dilakukan melalui pre-test dan post-test, pelaksanaan program pelatihan ini menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, di antaranya terjadi peningkatan signifikan pada skor rata-rata siswa dari 25/100 menjadi 65/100 setelah pelatihan.

“Hasilnya, sebanyak 9 proyek ilmiah berhasil diselesaikan oleh para siswa, dan 2 di antaranya dinilai sangat memuaskan,” terangnya.

Ke depan, mewakili anggota tim PKM kolaborasi, Herry berharap program dapat terus dijalankan dan diimplementasikan di tempat lain karena dinilai mampu membangun fondasi berpikir komputasi yang kritis dan sistematis pada para siswa.

"Keterampilan ini adalah bekal jangka panjang bagi mereka, untuk menjadi generasi muda yang inovatif menyongsong Indonesia Emas," ujarnya.

Untuk memastikan keberlanjutan program, modul pelatihan yang telah disusun diintegrasikan ke dalam program ekstrakurikuler Karya Ilmiah Siswa (KIS) di sekolah. Selain itu, tim pelaksana juga menghibahkan 30 unit perangkat keras dan lunak (KIT) modul IoT kepada sekolah untuk merangsang kreativitas siswa dalam proyek penelitian berbasis teknologi di masa depan.

Pada akhir rilisnya, Herry menerangkan UPITRA memiliki berbagai program studi dan aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Keterlibatannya dalam program ini menambah kekuatan tim, terutama dalam hal pengembangan riset dan teknologi.