Transit di Turki, Dosen UII Yogyakarta Dilaporkan Hilang

18 Februari, 2023 19:59 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

18022023-UII Dosen hilang.png
Dosen Teknik Informatika FTI UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama (EDUWARA/Dok. UII)

Eduwara.com, JOGJA - Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tengah berduka karena salah satu dosennya, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang mengajar di Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri, belum diketahui keberadaannya setelah mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN).

Tim UII terdiri dari empat orang, termasuk Rektor UII Fathul Wahid. Mereka mengunjungi USN untuk mempererat kerja sama kedua universitas, dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa, melalui skema Erasmus+.

Setelah sepekan beraktivitas di USN, sejak 5 Februari 2023, pada 12 Februari 2023 tim meninggalkan Norwegia melalui bandara Oslo

"Saya berjumpa terakhir dengan AMRP di Oslo, Norwegia pada malam 11 Februari 2023. Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. AMRP sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul, Turki," kata Fathul dalam keterangan resmi di laman UII, Sabtu (18/2).

Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Namun AMRP tidak berbagi informasi penerbangan secara detail kepada kolega di UII dan juga kepada istrinya.

Perjalanan ke Riyadh dilakukan, karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut. Sebelum ke Oslo, AMRP memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang digelar di Riyadh.

Pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul, AMRP mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya. Pesan tersebut berbunyi: 'menunggu boarding'. Sejak saat itu, AMRP tidak pernah mengirimkan pesan lagi. 

Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh AMRP.  Menurut informasi lisan yang diberikan AMRP dan dikuatkan dengan pesan WhatsApp kepada sang Istri, AMRP akan mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 jam 18.00 WIB.

"Adik AMRP menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan. Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama AMRP tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut," lanjut Fathul.

UII telah berupaya menghubungi banyak pihak untuk membantu. UII telah menyampaikan informasi ini kepada KBRI di Norwegia dan Turki, termasuk mengontak panitia konferensi di Jeddah yang memesankan tiket penerbangan.

"Kami juga telah menghubungi Turkish Airline di Oslo untuk memastikan bahwa AMRP telah naik pesawat. Keluarga AMRP sudah melaporkan ke kepolisian secara resmi," ungkapnya.

Namun karena ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan tidak mudah dilakukan. Pelacakan juga dilakukan dengan memindai aktivitas daring. Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00. Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak.

"Saat ini, kami masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir. Kami juga terus melacak dengan berbagai cara dan berkoordinasi dengan banyak pihak. UII memohon doa dari seluruh pihak agar keberadaan AMRP segera diketahui, dalam kondisi sehat dan baik," jelasnya.