Kampus
06 Desember, 2022 23:29 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Untuk pertama kalinya, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta terpilih sebagai tuan rumah program pengembangan kewirausahaan oleh perguruan tinggi di Asia Tenggara. Sebelumnya, selama 10 tahun, program ini dilaksanakan di Malaysia.
Bekerja sama dengan Malaysia TRIZ Innovation Association (MyTRIZ), Passage to ASEAN (P2A), dan Indonesia TRIZ Practitioners Association (INTRIZ), ajang yang dinamakan PESTA TRIZ ini mengusung tema 'Capitalize on Disrupted Recovery with TRIZ' dan diselenggarakan pada Selasa-Kamis (6-8/12/2022).
Dalam jumpa pers yang diselenggarakan Selasa (6/12/2022), Wakil Rektor IV Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII Wiryono Rahardjo menjelaskan program yang dikolaborasikan dengan TRIZ merupakan bagian penguatan kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
"Apa yang menjadi tujuan program ini sejalan dengan cita-cita UII Yogyakarta yang berkeinginan menjadi entrepreneur university," jelasnya Wiryono.
Wiryono menyebut program yang diselenggarakan di kampusnya merupakan agenda rutin dua tahunan yang selama 10 tahun sebelumnya selalu diselenggarakan di Malaysia.
TRIZ Asean merupakan sebuah lembaga atau komunitas yang terdiri dari 116 perguruan tinggi di ASEAN pada tahun lalu. Selain sebagai anggota, UII di kelembagaan ini menjadi anggota Eksekutif Komite.
"Selama tiga hari ke depan, akan hadir para praktisi tentang kewirausahaan yang nantinya akan memberikan materi pembelajaran kepada peserta maupun komunitas melalui workshop, konferensi dan diakhiri dengan kompetisi," ungkapnya.
Melalui MyTRIZ Competition 2022 yang berkolaborasi dengan ASEAN Virtual Entrepreneurship Hackathon bertema 'Sustainable Development in the New Normal', selama satu semester berkompetisi mengembangkan inkubasi bisnis yang dikelola mahasiswa.
Dengan terus membekali keterampilan inovasi sebagai percepatan invensi pada peserta P2A Entrepreneurship Hackathon diharapkan upaya bersama dari dunia perguruan tinggi di ASEAN untuk meningkatkan rasio kewirausahaan memenuhi harapan.
Wiryono menerangkan di Indonesia pertumbuhan kewirausahaan masih sangat rendah yaitu 3,47 persen dari total penduduk Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, capaian ini masih rendah. Dia mencontohkan di Singapura rasio wirausahanya sudah mencapai 8,76 persen, Thailand 4,26 persen dan Malaysia mencapai 4,74 persen.
"Melalui program kewirausahaan, UII telah telah memperoleh peningkatan rasio lulusan wirausaha dari 4.74 persen di 2017 menjadi 14 persen di 2021. Target ini sudah melebihi target Kemendikbudristek sebesar 10 persen lulusan perguruan tinggi berwirausaha," tutup Wiryono.
Pendiri MyTRIZ Malaysia Yeoh Teong San, menerangkan The TRIZ Inventive Problem-Solving Workshop dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah inventif berdasarkan metodologi Theory of Inventive Problem-Solving.
"Masalah industri akan digunakan untuk memberikan pembelajaran berbasis masalah dan tindakan langsung. Peserta akan dilatih tentang cara mendefinisikan masalah inventif, mengidentifikasi kerugian utama, menghasilkan solusi kreatif, memilih ide yang bisa diterapkan, dan mengembangkan rencana implementasi," ujarnya.
Bagikan