logo

Kampus

Kemendikbudristek Sosialisasikan SNPMB 2023 ke Kepala Sekolah se-Yogyakarta

Kemendikbudristek Sosialisasikan SNPMB 2023 ke Kepala Sekolah se-Yogyakarta
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar sosialisasi tentang Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 kepada 300 kepala sekolah SMA, SMK dan MAN se-Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (6/12/2022). (EDUWARA/Dok. UNY)
Setyono, Kampus06 Desember, 2022 22:31 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar sosialisasi tentang Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 kepada 300 kepala sekolah SMA, SMK dan MAN se-Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (6/12/2022).

Berlangsung di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), acara sosialisasi ini langsung dihadiri Pelaksana Eksekutif SNPMB Kemendikbudristek Budi Prasetyo Widyobroto dan Kepala Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP) Rahmawati.

"Panitia SBPMB menunjuk UNY sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tuan rumah untuk mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan sosialisasi serta promosi SNPMB 2023 wilayah Regional 1 Yogyakarta," jelas Budi Prasetyo Widyobroto dalam rilis yang diterima Eduwara.com.

Dalam sosialisasi ini, Budi mengatakan hadir pula dan menghadirkan 12 PTN se-DIY-Jateng yaitu Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Politeknik Negeri Cilacap, Politeknik Negeri Semarang (Polines), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Tidar Magelang (UTM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Sebagai tim yang dibentuk oleh Mendikbudristek, Budi mengatakan pihaknya diminta untuk mempersiapan seleksi masuk PTN, di mana terdapat tiga jalur seleksi yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri.

Kemudian, ada pengembangan model proses seleksi sesuai perkembangan teknologi informasi, dan era digitalisasi melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

"Tim SNPMB bertugas mempersiapkan dan melaksanakan tes masuk perguruan tinggi yang kredibel, adil, transparan, fleksibel, efisien, dan akuntabel. Serta membantu perguruan tinggi memperoleh calon mahasiswa berdasarkan prestasi akademik atau akademik dan prestasi lainnya, melalui jalur SNBP," kata Budi.

Dalam SNPMB tahun depan, Budi memaparkan jalur dan kuota penerimaan mahasiswa baru tidak berbeda dengan tahun ini namun hanya berubah namanya saja. Jalur SNBP, yang dahulu bernama SNMPTN, kuota minimum 20 persen. Jalur SNBT 40 persen dan jalur Mandiri maksimum 30 persen. Kecuali untuk PTN Berbadan Hukum (BH), kuota SNBT minimum 30 persen dan jalur Mandiri maksimum 50 persen.

Budi juga menginformasikan bahwa tahun depan perguruan tinggi se-Indonesia yang tergabung dalam SNPMB terdiri dari 74 institut/perguruan tinggi, 18 PTKIN dan 44 Politeknik.

"Universitas Terbuka sebagai perguruan tinggi ke-75 hanya ikut jalur SNBP saja," ujarnya.

Budi juga berharap dengan sosialisasi ini para kepala sekolah memiliki pemahaman seperti apa SNPMB 2023 dengan konsekuensi serta bagaimana mempersiapkan siswa mereka demi masa depannya.

Disampaikannya bahwa tanggal penting dalam kegiatan SNBP yang akan datang adalah, penetapan siswa eligible 3 Januari – 8 Februari 2023, Pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada 9 Januari – 9 Februari 2023, pendaftaran SNBP 14-28 Februari 2023 dan pengumuman SNBP 28 Maret 2023.

Penguasaan Mata Pelajaran

Sementara Rahmawati menerangkan penguasaan mata pelajaran penting untuk memastikan sukses selama perkuliahan dan pengembangan karir jangka panjang, tidak sekedar lolos masuk PTN.

"Pembelajaran berbasis mata pelajaran perlu ditekankan karena mata pelajaran merupakan 'kendaraan' untuk mengasah kemampuan bernalar. Kognitif berkembang melalui beragam konteks masalah," jelasnya.

Dirinya menyatakan pembelajaran yang berkualitas tidak berhenti pada menghafal tetapi mengaitkan dengan masalah dunia nyata.

"Tidak adanya Tes Kompetensi Akademik menyebabkan banyak siswa salah jurusan kuliah. Penyebab mahasiswa merasa salah jurusan di antaranya kurang riset, ikut-ikutan teman, fase penyesuaian, tuntutan keluarga dan perubahan passion," katanya.

Oleh karenanya perlu diketahui langkah-langkah memilih jurusan yaitu ketahui kegemaran, menggali potensi diri, kenali bakat serta minat, pelajari jurusan yang hendak dipilih, tentukan ingin menjadi apa, karir seperti apa, konsultasi kepada yang lebih berpengalaman serta ikut forum sharing dengan komunitas.

Dosen Universitas Lambung Mangkurat ini turut memaparkan, untuk mengantisipasi salah jurusan adalah bukan dengan menentukan materi tes seleksi, melainkan dengan eksplorasi bakat minat serta aspirasi karir sedini mungkin pada beragam sumber informasi.

"Tes potensi skolastik kurang baik untuk memprediksi keberhasilan studi. Calon mahasiswa akan mempelajari hal-hal baru secara lebih mendalam atau lebih beragam. Perlu dipastikan calon mahasiswa memiliki 'wadah' yang memadai untuk sukses sampai akhir studi," tutupnya. 

Read Next