Kampus
02 September, 2022 18:34 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JOGJA – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta akan mengembangkan kurikulum untuk jenjang pascasarjana S2 atau master di bidang keselamatan dalam berlalu lintas. Ini merupakan bagian dari 'Asia Safe Project' yang digagas oleh Erasmus+.
Lewat rilis, Jumat (2/9/2022), Ghazwan Al-Haji, Koordinator dari Asia Safe Project, mengatakan program itu digagas Uni Eropa untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam berlalulintas.
"Asia Safe Project memiliki beberapa misi demi mencapai tujuan mereka, yaitu mengembangkan, beradaptasi dan mengimplementasikan kurikulum untuk jenjang Master di bidang keselamatan dalam berlalu lintas," jelasnya.
Ia memaparkan permasalahan yang terjadi dalam berlalulintas masih kerap terjadi, termasuk salah satunya adalah kecelakaan dalam berkendara. Bahkan di negara-negara Asean yang hanya memiliki persebaran kendaraan kurang dari 3 persen di seluruh dunia, persentase kematian yang terjadi di jalan terhitung sebesar 12 persen dari total di seluruh dunia.
Lewat 'Erasmus+ CBHE Asia Safe Consortium Visit to UMY', Uni Eropa menjadikan UMY sebagai salah satu partner universitas dalam proyek ini. Kerja sama serupa juga dilakukan dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Adapun, pada tingkat Asia, Erasmus + juga akan menggalang kerjasama dengan dua universitas di Malaysia dan Vietnam.
"Dalam proyek ini kami sudah menyiapkan berbagai konsep yang bisa diterapkan, seperti mengembangkan kursus untuk profesional, melakukan analisa pasar serta menyiapkan data dan analisa mengenai kecelakaan yang terjadi di lalu lintas," lanjut Ghazwan.
Rektor UMY Gunawan Budiyanto keberadaan program ini merupakan bentuk pendekatan antara Eropa melalui Uni Eropa dengan kawasan Asia.
Dari kurikulum yang disusun oleh Erasmus+ baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana, akademisi UMY diminta bisa melakukan inovasi agar terjadi peningkatan keselamatan dalam bertransportasi.
"Harapannya prodi maupun fakultas mengambil skema yang lain, seperti skema tentang kebencanaan, humanity dan lingkungan. Karena saya sendiri tertarik dengan skema kebencanaan karena kita punya sejarah panjang tentang bencana," katanya.
Sebagai pendukung pengembangan kurikulum, Erasmus juga menyerahkan sarana prasarana pembelajaran, software dan buku senilai 24.512,30 Euro.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengajak mahasiswa 10 universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta bersama-sama mengkampanyekan keselamatan berkendaraan di jalan (Road Safety Campaign) di UGM, Sabtu (27/8/2020) pagi.
Menhub Budi Karya Sumadi menyebut kampanye ini dilakukan karena tingginya angka kecelakaan di jalan raya yang didominasi oleh roda dua.
"Dari total kecelakaan yang terjadi, 73 persen melibatkan kendaraan roda dua. Di angka itu, 50 persennya kecelakaan dengan kendaraan roda dua melibatkan anak-anak remaja usia sekolah," kata Menhub Budi.
Mahasiswa dari 10 perguruan tinggi diminta berkampanye dengan memberi contoh keselamatan berkendara di jalan.
Dalam berkendaraan dengan roda dua, Budi menegaskan pengendara kurang sadar pada keselamatan, khususnya terkait penggunaan helm, cara berkendara yang berkeselamatan (mengatur batas kecepatan dan tidak menggunakan ponsel saat berkendara), kelengkapan SIM dan STNK, memastikan kondisi motor dalam keadaan laik, dan aspek lainnya.
Bagikan