UNS Siap Bantu Pemkab Sragen Benahi Wisata Gunung Kemukus

21 Desember, 2021 14:06 WIB

Penulis:Bunga NurSY

Editor:Bunga NurSY

makam-p-samudra-1-768x512.jpg
Makam Pangeran Samudra di Gunung Kemukus (Pemkab Sragen)

Eduwara.com, SOLO— Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dalam menata ulang kawasan Gunung Kemukus.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Rektor UNS Prof. Jamal Wiwoho saat menghadiri Dialog Interaktif bertajuk Pengelolaan dan Pengembangan Pascapembangunan Kawasan Gunung Kemukus, Senin (20/12/2021) sore.

“Jadi, kalau kami melihat Gunung Kemukus itu adalah sebuah tempat wisata dan tempat pesugihan. Dalam konteks kekinian, nampaknya hal-hal yang berkaitan seperti itu harus mulai diubah,” ujar Jamal seperti dikutip dari situs resmi UNS, Senin (20/12/2021).

Ada sejumlah dukungan yang akan diberikan UNS kepada Pemkab Sragen yang sejalan dengan revitalisasi Gunung Kemukus menjadi “The New Kemukus” oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Pertama, UNS akan menerjunkan sejumah Pusat Studi di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Riset Grup Program Studi (Prodi), dan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi UNS.

“Ini bisa digunakan sebagai sarana dan prasarana agar riset-riset yang ada bisa menggeser persepsi budaya [yang tidak benar] kemudian bisa diarahkan kepada pemahaman masyarakat di sana yang lebih baik,” kata Jamal.

Kedua, UNS akan memanfaatkan kawasan Gunung Kemukus di Kecamatan Sumberlawang, Sragen sebagai tempat implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Berbeda dengan kondisi Gunung Kemukus puluhan tahun yang lalu, kawasan ini sekarang sudah layak dijadikan tempat MBKM mahasiswa UNS sebab Kementerian PUPR telah melakukan revitalisasi. Bahkan, menurut rilis Pemkab Sragen, progres revitalisasi Gunung Kemukus pada bulan November kemarin sudah mencapai 95 persen. Revitalisasi meliputi penataan jalur masuk, pedestrian, public space, makam Pangeran Samudra, dan fasilitas umum lainnya.

“Melalui program ini, mahasiswa kami dapat dilibatkan dalam kegiatan pengembangan Gunung Kemukus sebagai destinasi budaya melalui beberapa kegiatan. Dan, ini akan melibatkan dosen, industri dan mahasiswa untuk memenuhi 20 SKS atau setara dengan 4-6 bulan di lapangan,” jelasnya.

Ketiga, peran UNS yang terakhir adalah menerjunkan mahasiswa melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Gunung Kemukus. Jamal menerangkan, cara ini akan dilakukan secara periodik dengan peta jalan yang jelas. Melalui KKN Tematik UNS di Gunung Kemukus, UNS akan melibatkan 3.000-5.000 mahasiswa per angkatan dengan dibantu sekitar 350 dosen pendamping.

Rekomendasi

Dalam acara tersebut, Jamal juga memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemkab Sragen agar The New Kemukus dapat menjadi destinasi wisata keluarga dan religi. Pertama, Jamal meminta peta jalan The New Kemukus harus disusun secara integratif dan menyeluruh. 

Kedua, UNS menyarankan Pemkab Sragen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat apabila berencana memanfaatkan The New Kemukus sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kemudian yang ketiga untuk mengubah imej negatif harus dilakukan dengan membangun narasi baru soal Pangeran Samudra [pangeran Majapahit yang kabarnya dimakamkan di Gunung Kemukus], mengembangkan destinasi cenderamata, dan meningkatkan kualitas homestay dan kuliner,” sambung Jamal.

Keempat, UNS meminta Pemkab Sragen untuk mengarahkan The New Kemukus sebagai destinasi wisata yang sehat, responsif gender, dan ramah anak.

Dan, yang terakhir, Jamal menyarankan tata ruang dan pemukiman di Gunung Kemukus untuk ditata ulang. Tujuannya, agar pengelolaan kawasan menjadi lebih modern, menarik, dan atraktif.

“Kami juga akan bantu dengan proyek-proyek independen untuk memberikan kredit kekayaan budaya yang luar biasa. Kita contoh saja negara-negara Eropa, meski mereka maju tapi sangat menghargai budaya dan ini sangat menarik,” pungkasnya.