Kampus
30 Mei, 2024 00:05 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA -- Sekretaris Universitas Gadjah Mada (UGM), Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu merilis UGM diminta Kemendikbudristek untuk mengusulkan kembali Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI), untuk selanjutnya dikonsultasikan ke Kemendikbudristek paling lambat 5 Juni 2024.
“Usai pembatalan (kenaikan) UKT kemarin, kami sekarang dalam proses penggodokan dengan melibatkan para Dekan dan perwakilan elemen mahasiswa,” jelas Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu dalam rilis Rabu (29/5/2024).
Sebagai universitas nasional, lanjut Sandi, UGM tetap berkomitmen mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan, untuk mencetak SDM berkualitas dengan menerapkan biaya kuliah terjangkau.
UGM menerapkan UKT dan IPI yang penetapannya mengacu pada Indeks Kemampuan Ekonomi (IKE). Adapun indikator IKE meliputi penghasilan orang tua, jumlah tanggungan keluarga, SPT Tahunan, dan daya listrik.
Berdasarkan profil penghasilan dan pengeluaran orang tua calon mahasiswa baru ini pula, UGM juga memberikan kemudahan proses pembayaran IPI dan memberikan UKT Pendidikan Unggul bersubsidi 25 persen, 50 persen, 75 persen hingga subsidi 100 persen.
“UGM tetap mempertahankan UKT subsidi 100 persen sebagai bentuk inklusivitas. Jadi, inklusivitas memang nyata di UGM. Mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, masih bisa tetap kuliah,” katanya.
UGM hanya menerapkan IPI bagi calon mahasiswa baru yang lolos jalur Seleksi Mandiri 2024 dan masuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul. IPI tidak dibebankan kepada mahasiswa baru yang masuk melalui Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri yang masuk dalam kategori UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi.
IPI dibayarkan satu kali sepanjang masa perkuliahan dengan besaran Rp 20 juta untuk kelompok bidang Ilmu Sosial dan Humaniora dan Rp 30 juta untuk kelompok bidang ilmu Sains, Teknologi, dan Kesehatan.
Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM, Hempri Suyatna, mengatakan UGM juga menyediakan beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga yang mengalami keterbatasan ekonomi.
Ditmawa bersama Fakultas dan Sekolah telah memverifikasi data calon mahasiswa untuk mendapat subsidi UKT. Pada 2023 lalu, sebanyak 6.061 mahasiswa mendapat bantuan UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi.
“Ada yang mendapat subsidi 75 persen, 50 persen, 25 persen, hingga 100 persen,” katanya.
Bagikan