logo

Sekolah Kita

Berjalan Lima Minggu, Program MBG-SPPG UNISA Yogyakarta Mendapat Apresiasi

Berjalan Lima Minggu, Program MBG-SPPG UNISA Yogyakarta Mendapat Apresiasi
Deputi Pengendalian, Evaluasi, dan Manajemen Risiko Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, Erwin Dimas, hadir langsung untuk melihat proses dari awal, dari dapur pengecekan gizi, sisi kebersihan milik SPPG UNISA Yogyakarta, dan juga berkunjung ke SD untuk melihat distribusi makanan untuk program MBG. Setelah berjalan selama lima minggu, SPPG UNISA Yogyakarta dinilai berjalan baik dalam mendukung program MBG. (EDUWARA/Dok. UNISA Yogyakarta)
Setyono, Sekolah Kita30 Mei, 2025 12:41 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan (Kementerian PPN/Bappenas) mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta.

Setelah berjalan lima minggu, SPPG UNISA Yogyakarta dinilai berjalan baik dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Deputi Pengendalian, Evaluasi, dan Manajemen Risiko Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, Erwin Dimas, hadir langsung untuk melihat proses dari awal, dari dapur pengecekan gizi, sisi kebersihan, dan sebagainya, sampai dengan berkunjung ke SD untuk melihat distribusinya.

“Secara khusus, dapur yang kita kunjungi sangat bagus, apalagi ini dikelola yayasan yang cukup kuat, Muhammadiyah yang memiliki jaringan A sampai Z kuat,” ujar Erwin Dimas, dilansir pada Kamis (29/5/2025).

Menurut Erwin, pihak UNISA Yogyakarta sudah mempersiapkan dapur dengan baik sejak awal. Ia berharap program MBG ini berjalan tidak hanya satu poin makan bergizi. Perlu dilihat juga sebagai sebuah ekosistem yang terbangun. 

“Bagaimana tadi melihat distribusi pasokan makanan itu mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan orang lain di luar dari siswa. Kemudian, bagaimana pendidikan itu bisa kita terapkan ke anak murid, bagaimana disiplin antre, menjaga kebersihan, menghargai yang masak,” paparnya.

Ketua Koordinator Nasional (Kornas) Makan Bergizi Muhammadiyah, M Nurul Yamin, mengatakan Muhammadiyah sebagai mitra telah mempersiapkan sebaik mungkin untuk mendukung program MBG, mulai dari infrastruktur, SDM, hingga quality control.

“Program MBG oleh UNISA Yogyakarta sudah berjalan lima minggu. Kami berharap SOP yang sudah ditentukan koordinator nasional Makan Bergizi Muhammadiyah dijalankan, karena itu yang akan mengawal proses makan bergizi ini,” jelasnya.

Empat Manfaat

Yamin menjelaskan, Muhammadiyah melihat ada empat manfaat yang diperoleh dalam program MBG ini. Pertama, memastikan manfaat diterima peserta didik atau penerima manfaat. 

“Tentu termasuk di antaranya putra-putri santri Muhammadiyah,” katanya.

Kedua, nilai manfaat ekosistem ekonomi, terutama karena melibatkan dari hulu seperti petani, nelayan, serta UMKM. Ketiga, adalah nilai manfaat berkaitan dengan tenaga kerja. Keempat, aktivitas ini menyinergikan majelis, lembaga dan bagian amal usaha.

Kepala SPPG UNISA Yogyakarta, Avira Durrotul Rasyida, menambahkan saat ini SPPG UNISA Yogyakarta sudah menyasar 12 sekolah dari jenjang TK hingga SMA, baik sekolah di bawah Muhammadiyah maupun sekolah negeri.

“Penerima manfaat sebanyak 1.900 maksimal seharinya, tergantung jadwal sekolah masing-masing. Kadang 1.200 penerima, 1.500 penerima, karena ada yang kegiatan di luar, libur,” ujarnya.

Avira mengatakan target SPPG UNISA Yogyakarta nantinya dapat melayani 3.500 penerima manfaat. Target ini diharapkan bisa berjalan pada Juli atau Agustus. 

“Kalau kendala pasti ada teknis, tapi Alhamdulillah masih bisa dikendalikan,” paparnya.

Kepala SDN Serangan, Endang Srie Wahjoenie, menyambut baik program MBG ini. Menurutnya, dengan program ini, anak yang biasanya tidak bisa sarapan atau tidak sempat sarapan, bisa menikmati makan dari program MBG. 

Read Next