Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) berharap Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi garda terdepan menampilkan citra agama Islam yang moderat, damai dan toleran.
“Keterlibatan UIN Sunan Kalijaga, termasuk semua kalangan dalam memerangi pemahaman radikal terorisme penting. Salah satunya dengan memutus rantai penyebaran radikalisme terorisme melalui strategi pelibatan multipihak,” kata Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan BNPT, Irjen Polisi Ibnu Suhaendra, dilansir Jumat (1/12/2023).
BNPT, sebut Ibnu, tak dapat bekerja sendiri untuk menekan akar radikalisme dan terorisme. Pelibatan multipihak sangat penting, artinya untuk membangun sinergi bersama.
“Program penanggulangan terorisme harus dilakukan dengan kerja sama atau kolaborasi yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, badan pelaku usaha, komunitas, media dan pelaku seni,” kata dia.
BNPT mengharapkan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi garda terdepan untuk menampilkan citra agama Islam yang moderat, damai dan toleran.
“Kami berharap seluruh sivitas akademika, khususnya di UIN Sunan Kalijaga, dapat menjadi tempat aktualisasi atas pengajaran dan pemahaman agama yang moderat, damai dan toleran,” ucapnya.
Di tengah derasnya disrupsi informasi saat ini, BNPT meyakini narasi-narasi agama yang damai dan menyejukkan dari institusi pendidikan seperti UIN Sunan Kalijaga dapat menetralisir paham radikal dan benih-benih intoleransi di masyarakat.
“Selain itu, UIN Sunan Kalijaga dapat mengarahkan idealisme pada hal yang positif dan lebih kritis dalam hal berpikir sehingga tidak mudah terjebak pada narasi radikalisme yang mengajak dan mengeksploitasi ajaran agama untuk kepentingan kekerasan,” kata dia.
Anak Muda
Melalui berbagai diskusi ilmiah diharapkan bisa memutus jaringan teroris untuk proses deradikalisasi, khususnya melalui media sosial masih banyak ditemukan propaganda yang mengajarkan antidemokrasi dan antikeberagaman.
"Sasaran mereka, anak muda yang dinilai masih belum stabil, masih dalam proses mencari jati diri, dan dekat dengan teknologi media sosial. Hal ini dimanfaatkan untuk merekrut ke dalam pemahaman radikal dan jaringan terorisme," imbuhnya.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga, Moch Sodik mengatakan pihaknya bekerja sama dengan berbagai kalangan untuk mengatasi terorisme, salah satunya berkolaborasi dengan BNPT. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi umum karena sebagai pengetahuan bagi generasi muda, khususnya mahasiswa agar tidak terpapar radikalisme.
"Sinergitas seperti ini harus kita tingkatkan karena masalah terorisme itu tersembunyi sehingga kalau tidak berkolaborasi akan berat," katanya.
FISHUM UIN Sunan Kalijaga, lanjut Sodik, memiliki keragaman baik mahasiswa yang muslim ataupun non-muslim, bahkan beragam suku bangsa dari yang terjauh sampai terdekat. Persoalan kemanusiaan merupakan persoalan yang sangat prinsip sehingga terus mendorong semangat persaudaraan untuk Indonesia kuat dan berkembang.
"Diskusi umum semoga menjadi awalan untuk mengembangkan budaya damai agar Indonesia kuat," imbuhnya.