logo

Kampus

BSN Siapkan Program Magang untuk Mahasiswa

BSN Siapkan Program Magang untuk Mahasiswa
BSN menyosialisasikan program MBKM BSN dalam Focus Group Discussion (FGD), melalui daring dengan dihadiri perwakilan perguruan tinggi, pada Sabtu (18/12/2021). (BSN)
Bunga NurSY, Kampus21 Desember, 2021 08:30 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Badan Standardisasi Nasional (BSN) membuka pintu bagi mahasiswa dari perguruan tinggi untuk magang dalam koridor Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM). 

Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Heru Suseno mengatakan pihaknya telah menjalin sinergi dengan perguruan tinggi melalui berbagai kegiatan salah satunya pengembangan SDM baik mahasiswa maupun tenaga pendidik di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK). 

Maka dari itu, BSN menyosialisasikan program MBKM BSN dalam Focus Group Discussion (FGD), melalui daring dengan dihadiri perwakilan perguruan tinggi, pada Sabtu (18/12/2021). Kegiatan ini dihadiri oleh 91 peserta.

Heru menyampaikan, tujuan FGD ini adalah agar bisa disinergikannya SPK dalam konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka, sehingga mahasiswa bisa mengetahui lebih awal mengenai SPK, yang nantinya akan berguna di dunia kerja. 

“FGD ini juga diselenggarakan untuk mengumpulkan catatan-catatan penting, yang tindak lanjutnya bisa dikembangkan menjadi kurikulum ataupun silabus,”katanya seperti dikutip dari siaran pers BSN, Senin (20/12/2021)

Koodinator Fasilitasi Pelaku Usaha BSN Nur Hidayati menekankan bahw kegiatan magang BSN ini nantinya tidak bersifat administratif namun lebih praktik di pelaku industri binaan BSN baik itu industri mikro, kecil dan menengah atau di organisasi. 

“Melalui praktik ke dunia organisasi atau industri penerap Standar Nasional Indonesia [SNI] binaan BSN, diharapkan mahasiswa akan paham mengenai penerapan standar di proses produksi maupun penerapan standar sistem manajemen di industri atau organisasi,” jelasnya.

Dia menambahkan, usulan program magang lainnya juga bisa dengan mengembangkan digital marketing untuk pelaku UMKM penerap SNI, sehingga dapat membantu akses pasar UMKM dan program magang lainnya yang bisa dikembangkan disesuaikan dengan prodinya.

Beberapa masukan yang akan ditindaklanjuti, jelasnya, adalah perlu dibuat segera panduan program yang secara detil menjelaskan tahapan yang harus dilakukan mahasiswa (job description) sebagai konversi 20 SKS pengganti mata kuliah. 

“Paling lambat minggu kedua Januari 2022 program magang ini sudah harus disampaikan kepada para mahasiswa apabila mereka ingin mengambil program Magang MBKM ini,” ujarnya.

Di dalam kegiatan FGD ini didapatkan beberapa masukan dan tanggapan positif dari berbagai Perguruan Tinggi diantaranya Universitas Sriwijaya, UIN Raden Fatah, Universitas Widyatama, Universitas Riau, Universitas Negeri Padang, IPB, Poltek ATI Padang, ITB, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Buton, Politani Pangkep, hingga Universitas Udayana Bali. 

Read Next