Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA -- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali diikutsertakan dalam kegiatan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bertajuk 'Upskilling Training for Teachers in Tourism Industry'.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wikan Sakarinto, mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya penyiapan calon tenaga kerja/lulusan vokasi terampil sektor pariwisata dan diikuti guru SMK bidang keahlian pariwisata.
"Kemendikbudristek dalam pelatihan ini bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, Tiongkok dan ASEAN-China Center untuk melakukan pelatihan secara virtual selama empat hari pada awal Desember lalu," jelasnya, Selasa (14/12/2021).
Wikan mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dalam penyiapan calon lulusan vokasi sektor pariwisata yang tidak hanya andal secara kognitif (hardskill) namun juga dilengkapi dengan keterampilan non teknis (soft skill), kepemimpinan (leadership) serta kewirausahaan (entrepreneurship).
Harapannya, hasil dari pelatihan ini dapat menginspirasi upaya dan inisiatif dari pelaku dunia pendidikan vokasi bidang keahlian pariwisata untuk menemukan solusi atas pemulihan pembelajaran dan tantangan dalam menyiapkan calon tenaga terampil yang mampu bersaing secara global.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNY Margana berharap peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian pelatihan yang disiapkan dan dibimbing oleh dosen-dosen profesional internasional.
"Saya yakin semua peserta dapat menyelesaikan pelatihan dengan lancar dan ini akan meningkatkan keterampilan peserta" ungkap Margana.
Materi yang disampaikan di antaranya Intercultural Communication and Tourism, Metaverse and the Future of Tourism Industry dan China-Indonesia Dialogue on Tourism Development. Peserta pelatihan juga diajak melakukan virtual tour di District Lushunkou, Kampus Dalian University for Foreign Languages dan kota Dalian. Kegiatan ini diinisiasi oleh Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, khususnya Bidang Kemitraan Luar Negeri UNY.
Salah satu guru, Fadli dari Kalimantan Barat, mengatakan pelatihan ini sangat menakjubkan baginya. Begitu pula kegiatan pelatihan berbahasa Mandarin. Di sisi lain cara mengatasi masalah pada siswa juga didapatkan dari pelatihan ini. Dia berharap bahwa pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja namun dapat dilanjutkan pada masa yang akan datang.
"Dialog yang tercipta sangat berarti sehingga saya mendapat banyak pengalaman dari sini" ucapnya.
Wakil Kepala Perwakilan KBRI Beijing, Dino R Kusnadi, mengatakan sejalan dengan kebijakan nasional pemerintah RI terkait pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), diperlukan berbagai kerja sama global dengan negara tetangga, salah satunya Tiongkok.
"Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Tiongkok telah berlangsung selama 71 tahun, sehingga hubungan kerja sama antar kedua negara sangat strategis. Ini menjadi jembatan penghubung antara Kemendikbud Ristek dengan ASEAN-China Center dalam pelaksanaan pelatihan ini," jelasnya.