logo

EduBocil

Dorong Keberanian Laporkan Tindak Kekerasan, Jabar Luncurkan Jabar Cekas

Dorong Keberanian Laporkan Tindak Kekerasan, Jabar Luncurkan Jabar Cekas
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara peluncuran Jabar Cekas di SMA Negeri 4 Depok, Jawa Barat, Jumat (8/4/2022) (Eduwara/Bhakti)
Bhakti Hariani, EduBocil08 April, 2022 14:13 WIB

Eduwara.com, DEPOK – Tindak kekerasan yang masih kerap kali terjadi terutama pada anak dan perempuan membuat Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan (Jabar Cekas) di SMA Negeri 4 Depok, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (8/4/2022). Jabar Cekas berisikan 10 poin keberanian untuk mengatasi tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan, Jabar Cekas adalah berani berbicara, berani melapor, berani menolak, berani mencegah, berani berpihak kepada korban, berani berkata tidak, berani melawan, berani maju, berani bergerak, berani melindungi korban kekerasan yang menimpa perempuan dan anak.

“Semua bergerak untuk lakukan mengingatkan, memperbaiki pengawasan, mengawal kalau ada kekerasan di sekolah, di lingkungan sekitar dan sebagainya. Kampanyekan dengan semangat. Share nomor telepon penting yang menjadi hotline jika menemukan kasus kekerasan pada perempuan dan anak,” tutur Ridwan Kamil dalam pemaparannya yang digelar secara hybrid dan disiarkan melalui kanal YouTube.

Diungkap Kang Emil, sapaan akrabnya, semua stakeholder dikumplkan untuk dilakukan perbaikan agar semakin proaktif dalam melakukan pencegahan serta berani mengampanyekan 10 poin gerakan berani dalam Jabar Cekas.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka menuturkan, gerakan Jabar Cekas ini bertujuan untuk mengajak masyarakat peduli dan berperan untuk cegah tindakan kekerasan. 

“Nantinya Kader Cekas ada di masing-masing RT di tingkat kabupaten/ kota. Kami akan memiliki roadmap pencegahan kekerasan dengan cara fasilitasi dan sosialisasi. Kami juga bekerjasama dengan perangkat daerah lain yang terkait juga dengan perempuan dan anak,” tutur Kim.

Sementara itu, Kepala Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok Nessy Anisa Handari menuturkan, DP3AP2KB merasa bersemangat dengan dukungan dari Pemprov Jabar dalam menekan angka kasus kekerasan pada anak dan perempuan. Nessy berharap seluruh masyarakat Depok bisa berani untuk melakukan 10 berani yang tercantum dalam Jabar Cekas ini. 

“Kami jadi semakin bersemangat untuk lakukan banyak hal di masyarakat untuk bisa memberikan perlindungan peremuan dan anak. Pentahelix juga kami libatkan. Kami ada asosiasi pengusaha sahabat anak, ada media dan masyarakat dan tentunya pemerintah sampai tingkat kelurahan,” tutur Nessy.

Read Next