Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek, kembali mengadakan Competitive Fund Vokasi Tahun 2022.
Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Henri Tambunan mengatakan program Competitive Fund Vokasi bertujuan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui transformasi perguruan tinggi vokasi D2 Jalur Cepat dan upgrading D3 menuju Sarjana Terapan.
Program tersebut juga bertujuan untuk mendorong pencapaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU), Link and Match, serta implementasi Project Based Learning.
Competitive Fund 2022 akan fokus dengan skema penyiapan transformasi program studi Diploma 3 (D3) menjadi Sarjana Terapan. Kemudian penyiapan akselerasi Diploma 2 (D2) Jalur Cepat, serta program penguatan program studi Sarjana Terapan dan Diploma 2 (D2) Jalur Cepat hasil transformasi dan akselerasi tahun 2021.
“Jadi yang sudah mendapatkan SK penyelenggaraan program studi dari D3 ke Sarjana Terapan, akan kami berikan semacam program penguatan,” jelas Henri Tambunan dalam Soft Launching Competitive Fund 2022, Jumat (1/4/2022) melalui YouTube Ditjen Diksi.
Henri menambahkan, pada tahun 2021 sekitar 271 perguruan tinggi vokasi mengajukan proposal dan 167 menerima bantuan proram. Selain itu, 6.000 mahasiswa, 2.000 dosen, 344 mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), serta 64 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terlibat dalam program itu.
“Competitive Fund 2021 berdampak terhadap penambahan sarana prasarana pembelajaran misalnya peralatan laboratorium, komputer software. Kemudian ada 232 program studi yang siap menjalankan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan link and match, 415 dosen mendapatkan sertifikat kompetensi, 277 praktisi mendapatkan pembekalan pedagogik,” kata dia.
Setelah Soft Launching Competitive Fund 2022, Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi akan menindaklanjuti dengan sosialisasi di LLDikti Wilayah I-XVI dan Bimbingan Teknis bagi perguruan tinggi yang akan mengajukan program tersebut.
Optimis
Terkait dengan program Competitive Fund Vokasi 2022, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto menyatakan optimis jika jumlah perguruan tinggi yang akan mengikuti program Competitive Fund Vokasi Tahun 2022 akan lebih banyak.
“Kalau melihat animo tahun lalu, saya optimis tahun ini (jumlahnya) lebih banyak lagi. Karena sampai saat ini banyak Rektor yang meminta Bimtek khusus, dan hampir semuanya memutuskan meng-upgrade D3 menjadi Sarjana Terapan,” kata Wikan.
Apalagi, seluruh Politeknik dan Akademi Komunitas juga didorong untuk menerima banyak permintaan D2 Jalur Cepat dari SMK. Makin banyak SMK melihat D2 Jalur Cepat merupakan jawaban besar, terlebih lagi D3 di-upgrade menjadi Sarjana Terapan.
Wikan berharap perguran tinggi swasta, termasuk politeknik, bisa berkolaborasi dengan SMK untuk mendirikan D2 Jalur Cepat. Pendirian itu harus berkolaborasi dengan SMK sebab kurikulum antara keduanya merupakan satu kesatuan.
“D2 Jalur Cepat akan menghasilkan tenaga kerja yang spesifik, misalnya ahli las, ahli montir mobil, chef, maintenance assist central, front office hotel, ahli teknisi bangunan, dan ahli teknisi mekanik. Kami sangat mendorong D2 Jalur Cepat ini dengan SMK agar lebih masif,” tegas dia.
Wikan berharap Competitive Fund 2022 bisa lebih massif sehingga lebih banyak D3 di-upgrade menjadi Sarjana Terapan, penguatan dan pendirian D2 Jalur Cepat bersama SMK memiliki kualitas yang lebih baik.
“Vokasi akan lebih kuat dan menguatkan Indonesia. Bukan berkompetisi namun mengajak yang lain untuk bersinergi menguatkan Indonesia,” pungkas dia. (K. Setia Widodo)