Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Dosen bidang Mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), Hera Nirwati, berhasil mengembangkan vaksin rotavirus RV3 dan telah melakukan uji klinisnya.
"Rotavirus merupakan penyebab diare berat pada anak balita di negara maju dan negara berkembang. Rotavirus terkenal sebagai virus yang demokratis karena dapat menginfeksi semua anak tanpa melihat status sosial ekonominya. Sebab hampir semua anak pernah mengalami paling tidak sekali episode diare pada saat berumur lima tahun," kata Hera dalam rilis yang dilansir Jumat (12/5/2023).
Dalam pidato pengukuhan jabatan Guru Besar Hera berjudul 'Surveilans Rotavirus: Temuan Berbasis Bukti untuk Implementasi Vaksin Rotavirus di Indonesia', Hera menegaskan tindakan pencegahan diare rotavirus dengan pemberian vaksin harus segera dilakukan.
"Karena itu, penerapan vaksin rotavirus dalam imunisasi nasional merupakan suatu keniscayaan agar anak-anak kita terlindungi," jelasnya.
Seperti diketahui, diare pada anak balita masih menjadi persoalan besar di bidang kesehatan. Dilaporkan, diare merupakan penyebab 9,1 persen kematian pada anak balita di seluruh dunia.
Di Indonesia, angka kematian akibat diare dilaporkan sebesar 9,8 persen pada kelompok anak di bawah satu tahun dan merupakan penyebab kematian kedua terbanyak.
Diare rotavirus merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Vaksin rotavirus yang tersedia saat ini dapat bereplikasi di usus manusia untuk memperoleh respons imun.
Saat ini terdapat empat vaksin yang prakualifikasi oleh WHO dan tersedia di pasaran yakni Rotarix, Rotateq, Rotavac, dan Rotasiil.
Di Indonesia saat ini sedang dikembangkan vaksin rotavirus RV3 dan uji klinisnya sedang dilakukan oleh peneliti di UGM. Bahkan vaksin ini telah memasuki uji klinik fase 3.
"Dalam waktu dekat RV3 diperkirakan bisa diproduksi massal oleh Biofarma dan ditargetkan bisa digunakan untuk imunisasi bagi anak-anak di Indonesia," ujarnya.
Dalam uji klinik vaksin Rotavirus RV3-BB fase 2b, kata Hera, telah dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh antibodi ibu plasenta atau ASI terhadap efektivitas vaksin.
"Selain itu setelah diuji juga diketahui bahwa vaksin rotavirus RV3-BB juga bisa diberikan dengan vaksin lainnya seperti vaksin polio secara oral," paparnya.