logo

Sekolah Kita

Gelar Karya Bisa Bentuk Siswa Jadi Pancasilais

Gelar Karya Bisa Bentuk Siswa Jadi Pancasilais
Gelar Karya Projek Ke-2 yang diselenggarakan Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Kamis-Jumat (16-17/6/2022). (EDUWARA/Humas SD Muhammad 1 Ketelan Solo)
Redaksi, Sekolah Kita20 Juni, 2022 23:04 WIB

Eduwara.com, SOLO – Gelar Karya Projek ke-2 yang diselenggarakan Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Kamis-Jumat (16-17/6/2022) dinilai bisa membentuk siswa yang Pancasilais. 

Hal ini dibuktikan dengan seluruh warga sekolah baik guru, karyawan, dan wali siswa bergotong roryong dalam mendukung penuh para siswa dalam gelaran yang bertajuk Bahagia dengan Keanekaragaman Indonesia.

Wakil Kepala Bidang Humas, Jatmiko mengatakan hal itu sesuai amanat Kementerian Pendidikan Budaya Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang telah merumuskan enam Profil Pelajar Pancasila.

“Keenam Profil Pelajar Pancasila tersebut di antaranya, beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, bernalar kritis, mandiri, dan kreatif,” jelas Jatmiko dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Sabtu (18/6/2022).

Melalui aktivitas itu, lanjut Jatmiko, siswa bisa belajar berkolaborasi dan menghargai peran satu sama lain. Menurut dia, Pancasila tidak hanya diterangkan di dalam kelas, tapi juga harus lewat pengalaman. Maka pada era milenial seperti sekarang penting sekali menyegarkan gagasan Pancasila sesuai konteks zaman. 

Apresiasi Wali Murid

Untuk membangun benteng ideologi yang kokoh, siswa di tingkat Sekolah Dasar perlu diikutsertakan dan dilibatkan secara aktif dalam mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila berbasis kegiatan gelar karya.

“Jika nilai-nilai Pancasila benar-benar merasuk dalam jiwa dan dilaksanakan oleh para pelaku pendidikan, baik guru maupun siswa, tentunya akan menuju proses pendidikan manusia yang hakiki seperti dalam Pendidikan Agama dan Budi Pekerti bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling baik budi pekertinya. Kemudian bermanfaat bagi manusia yang lain, peduli agama, peduli manusia, lingkungan dan sistem,” beber dia.

Kegiatan itu diapresiasi wali murid, seperti yang disampaikan salah seorang perwakilan wali murid paguyuban kelas IV, Ria. Menurut dia, kegiatan itu banyak mengandung unsur positif, salah satunya mengajarkan siswa dalam tanggung jawab dan kemandirian.

“Saya mendukung kegiatan ini karena sangat mengena pada semua warga sekolah termasuk wali murid,” ujar dia.

Harapan yang terpenting dari kegiatan itu, sambung Ria, para siswa bisa kreatif dan mengembangkan bakat minat sesuai potensi yang dimiliki.

Sementara itu, para siswa sangat antusias mengikutinya. 

“Alhamdulillah, makanan tradisionalnya enak dan halal. Saya berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan setiap bulan,” ujar Elevano, salah seorang siswa kelas IV. (K. Setia Widodo/*)

Read Next