logo

Sekolah Kita

Gelar Karya P5, Bupati Bantul Apresiasi Kreativitas Kriya Siswa SDN Krajan Poncosari

Gelar Karya P5, Bupati Bantul Apresiasi Kreativitas Kriya Siswa SDN Krajan Poncosari
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi berbagai kreativitas kriya dari berbagai bahan bekas yang dihasilkan para siswa SDN Krajan, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bertajuk 'Gaya Hidup Berkelanjutan', kreativitas kriya para siswa SDN Krajan tersebut, Rabu (31/5/2023), ditampilkan dalam pameran karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). (EDUWARA/Dok. SDN Krajan Poncosari Bantul)
Setyono, Sekolah Kita31 Mei, 2023 20:53 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi berbagai kreativitas kriya dari berbagai bahan bekas yang dihasilkan para siswa SDN Krajan, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Bertajuk 'Gaya Hidup Berkelanjutan', para siswa SDN Krajan tersebut, Rabu (31/5/2023), menggelar pameran karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

"Berbagai hasil kriya yang dipamerkan ini merupakan hasil dari proses pendidikan yang merupakan implementasi Kurikulum Merdeka, di mana budaya kreatif para siswa dipupuk sejak usia dini," kata Kepala Sekolah SDN Krajan, Desy Kusuma Wati, di sela acara.

Berbagai karya upcycle dan recycle hasil kreativitas tangan siswa SDN Krajan ditampilkan dalam kesempatan tersebut. Sampah plastik diolah menjadi barang-barang yang dapat digunakan kembali.

"Pada kesempatan ini, kami juga meminta Bupati Bantul Abdul Halim Muslih untuk meluncurkan dua buku yang berisi karya tulis dari seluruh siswa, guru, dan juga karyawan," kata Desy.

Dalam sambutannya, Bupati Halim mengatakan sebagai kabupaten yang mengandalkan kekuatan ekonomipada seni kriya maka budaya kreatif melekat sebagai identitas masyarakat Kabupaten Bantul secara turun temurun.

"Sebagai institusi pendidikan dasar, posisi Sekolah Dasar sangat penting dan strategis untuk membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan keahlian, agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi," katanya.

Halim optimis jika budaya kreatif ini dikembangkan, generasi Bantul ke depan akan mampu mempertahankan ekosistem kreatif yang sudah berjalan saat ini. 

Halim sepenuhnya mengapresiasi hasil karya siswa dan kinerja dari guru yang memupuk jiwa kreatif siswa di SDN Krajan. Dengan terus berkembangnya pendidikan seni dan kriya di semua tingkatan sekolah, lanjut Halim, Bantul akan terus bisa eksis dan bertahan karena banyak masyarakatnya yang bergelut di bidang kriya. Sehingga ke depan, Bantul menjadi pusat kriya di Indonesia.

Halim memaparkan sampai saat ini ekspor produk industri kreatif di DIY masih didominasi dari wilayah Bantul.

"Saat ini pemerintah fokus mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan dengan kerja sama hexa helix, dengan semua pemangku kepentingan," tutupnya.

Read Next