logo

Kampus

Hadir Secara Daring, Ini Isi Kuliah Umum Erick Thohir di UNS

Hadir Secara Daring, Ini Isi Kuliah Umum Erick Thohir di UNS
Menteri BUMN, Erick Thohir dalam kuliah umum di rangkaian PKKMB UNS Solo, Sabtu (13/82022) secara daring. (UNS)
Redaksi, Kampus15 Agustus, 2022 13:48 WIB

Eduwara.com, SOLO – Bagi mahasiswa baru, menjalankan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi memang baru saja dimulai, tapi peran aktif sebagai anggota masyarakat harus sudah mulai dijalankan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam sesi kuliah umum dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu (13/82022), secara daring.

“Artinya, mahasiswa baru UNS harus lebih mampu meningkatkan kembali perhatian mengenai apa yang ada di sekitar kita dan Indonesia. Bagaimana perkembangan masa kini, bagaimana mempersiapkan masa depan bangsa kita semua, serta peran yang akan diperjuangkan seterusnya,” ujarnya seperti yang dilansir dari laman resmi UNS Solo.

Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan terkait tema yang diangkat tentang Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Kemandirian Pangan dan Energi melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bahwa pangan dan energi juga menjadi fokus BUMN. 

Pasalnya, harga pangan, pupuk, dan energi diprediksi akan terus mengalami peningkatan sampai 2030.

Oleh karena itu, tambah Erick, semua pihak perlu mencari solusi dari sekarang. Saat ini BUMN terus membangun ekosistem pangan yang kuat untuk mendukung kedaulatan pangan, seperti melalui program makmur, sebuah ekosistem pangan terintegrasi dari hulu ke hilir.

"Mulai dari penyedia bibit, pupuk, bantuan permodalan, asuransi kalau sampai gagal panen, dukungan alat teknologi pertanian, hingga membeli hasil dari panen tersebut. Saat ini sudah mencapai 148.000 hektare, akan ditargetkan menjadi 200.000 hektare dan melibatkan ratusan ribu petani Indonesia,” jelas dia.

Erick menambahkan, untuk saat ini komunitas yang baru difokuskan ada empat, yakni jagung, padi, tebu, dan sawit. Dari data-data yang diterimanya sudah terlihat bagaimana produktivitas panen di Indonesia bisa meningkat hingga 35 persen dan yang paling penting para petani pendapatannya naik hingga 45 persen.

“Artinya, kita jangan selalu memposisikan petani kita miskin. Petani kita harus kita tingkatkan pendapatannya. Agar mereka menjadi keluarga yang sejahtera. Dan ini adalah pondasi penting bagi kita sebagai negara yang penduduknya sangat besar,” pungkas dia.

Di sisi lain, Erick Thohir juga menyampaikan pesan agar mahasiswa baru senantiasa menggunakan pola pikir yang positif, sebab perubahan zaman akan berpengaruh terhadap banyaknya jenis pekerjaan baru dalam beberapa tahun ke depan.

Perguruan tinggi, tambahnya, tentu harus senantiasa siap memberikan bekal dan edukasi kepada mahasiswanya untuk memastikan ada reskilling dan upskilling termasuk memperhatikan peluang dari subsektor ekonomi kreatif dan digital.

“Dengan teknologi dan digitalisasi kita menyadari bahwa Indonesia membutuhkan 17 juta tenaga kerja baru yang siap dengan digital atau mampu mengelola potensi kreatif. Saya yakini mahasiswa UNS akan bisa menjawab berbagai tantangan Indonesia saat ini dan masa mendatang,” tutur dia. (K. Setia Widodo/*)

Read Next