logo

Kampus

Hadirkan Science Techno Park, UGM Percepat Komersialisasi Inovasi

Hadirkan Science Techno Park, UGM Percepat Komersialisasi Inovasi
Mini Expo dihadirkan untuk memberikan ruang bagi para inventor untuk memaparkan produk inovasinya. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus02 Juli, 2025 03:09 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Universitas Gadjah Mada (UGM) menyediakan sistem pemantauan dan evaluasi untuk dana hibah dalam misi pengembangan Science Techno Park (STP). Kehadiran STP ini sebagai upaya UGM mempercepat komersialisasi inovasi yang dihasilkan kampus.

Direktur Direktorat Pengembangan Usaha UGM, Hargo Utomo, menjelaskan UGM tengah membangun ekosistem inovasi secara menyeluruh, dari laboratorium hingga industri. Salah satunya melalui Science Techno Park (STP) UGM, sebagai pusat unggulan dan unit prototipe seperti fabrication lab yang dikembangkan untuk mempercepat proses hilirisasi.

“Kita bekerja bersama fakultas dan departemen agar inovasi bisa tumbuh dari berbagai unit, lalu dibimbing menuju industri melalui Direktorat Pengembangan Usaha (DitPUI) dan IP Management Office,” jelas Hargo Utomo, dilansir Selasa (1/7/2025).

Hargo menjelaskan pendekatan UGM dalam mengembangkan STP menggabungkan strategi push and pull untuk mempercepat komersialisasi inovasi. Dalam skema ini, kebutuhan industri dijadikan pendorong untuk mempercepat hasil riset menuju pasar, tanpa mengorbankan kualitas akademik.

Menurut Hargo, waktu menuju pasar (time-to-market) menjadi indikator penting keberhasilan inovasi, dan hal ini menuntut perubahan budaya kerja di kampus.

“Perjalanan tiga tahun ini menjadi tantangan besar, dan kami percaya bahwa inovasi harus dijalankan seperti kombinasi antara sprint dan maraton,” tuturnya.

Inovasi Unggulan

Hargo menyebutkan saat ini pihaknya mendorong lima inovasi unggulan dari para peneliti UGM, seperti Detektor Aroma Ultra-sensitif Berbasis AI untuk meningkatkan produktivitas industri, Prototipe Portable Multispektral sebagai alat diagnosis Spinal Muscular Atrophy berbasis kecerdasan buatan, Gel Pencerah Kulit Berbasis Kaliks Pirogalolarena, Penguatan Restorasi Gigi dengan Serat Sutra Lokal, serta Produksi Beras ‘Presokazi’ dengan Pupuk Super Cerdas.

Selain itu, kegiatan juga dilengkapi dengan Mini Expo untuk memberikan ruang bagi para inventor untuk memaparkan produk inovasinya. Sejumlah 10 startup hasil inkubasi UGM STP juga turut mempresentasikan produk mereka, di antaranya Attempe (healthy non-GMO tempe), pemanis alami dari singkong atau Glucosweet, serta Banoo dan SonusHub (B2B e-commerce panel surya).

STP yang dihadirkan juga menaungi Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) dan Gedung Wolbachia. Ini merupakan implementasi nyata inovasi di sektor kesehatan dan agroindustri. STP hadir untuk menjembatani hasil riset menuju komersialisasi. 

Read Next