Eduwara.com, JOGJA – Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta kian memantapkan komitmennya dalam pengembangan sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan melalui pemanfaatan teknologi modern. Salah satunya dilakukan dengan membekali mahasiswa Instiper dengan program kokurikuler bernama Instiper Drone Academy. Inisiatif ini didorong oleh semakin masifnya peran drone dalam mengatasi berbagai tantangan di lapangan.

Rektor Instiper Yogyakarta, Harsawardhana, Senin (13/10/2025), mengungkapkan penggunaan drone kini meluas dan sangat dibutuhkan di bidang perkebunan, kehutanan, dan pertanian. Ia menyebut drone ini bisa mengatasi permasalahan yang selama ini tidak bisa dipecahkan oleh manusia.

• Dukung Keberlangsungan Pendidikan, Ini Langkah Strategis yang Ditempuh UMY
• Tingkatkan Literasi Riset, UPITRA dan USD Gelar Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah di SMP Kanisius Muntilan
• Pemerintah Gelontorkan Rp 1,28 Triliun Dana Penelitian ke 1.503 Perguruan Tinggi

Harsawardhana menjelaskan keunggulan drone terletak pada kemampuannya menghasilkan foto dan peta digital berkualitas tinggi, yang sebelumnya sulit didapat menggunakan satelit. Selain itu, drone juga sangat efektif untuk menyemprot hama dan menyebarkan pupuk, serta mendeteksi kondisi kesehatan tanaman dan serangan hama penyakit.

"Penggunaan drone juga bisa untuk melakukan pengawasan di kebun maupun di kehutanan. Ini mendorong generasi muda untuk juga masuk di dalam kegiatan-kegiatan industri dan bisnis di perkebunan, pertanian dan juga kehutanan," tambahnya.

Untuk lebih memperkenalkan dan memperluas penggunaan teknologi ini, Instiper menyelenggarakan Instiper Drone Festival (IDF) 2025 sebagai rangkaian acara Dies Natalis ke-67 selama dua hari pada Sabtu-Minggu (11-12/10/2025). Sebagai bagian dari festival, diadakan pula balap drone yang diikuti oleh sekitar 20 peserta dari berbagai daerah.

"Balap drone ini adalah salah satu cara pengenalan bagaimana teknologi drone itu semakin mudah diakses. Ini menjadi salah satu dorongan bagi kita bahwa teknologi tinggi itu tidak hanya dipakai di bidang non-pertanian, kehutanan, dan perkebunan, tetapi juga sekarang dipakai oleh bidang perkebunan," jelasnya.

Selain balap drone, festival ini juga menyelenggarakan kegiatan seperti sertifikasi pilot drone, workshop perkembangan teknologi drone untuk pertanian, dan workshop perakitan drone. Instiper berharap menjadi pusat pengembangan teknologi drone di Indonesia, khususnya untuk bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan, mengingat bahwa para pelaku industri tersebut adalah pengguna teknologi drone yang paling masif.

Momentum Penting

Pengenalan drone di Instiper sudah dimulai sejak lima tahun lalu melalui Instiper Drone Academy. Program kokurikuler ini dirancang untuk melatih mahasiswa agar memiliki kompetensi terkait pemakaian drone di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Dengan teknologi yang semakin terjangkau, diharapkan drone akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari dan sektor agrikultur di masa depan.

Ajang IDF 2025 juga menghadirkan Drone Workshop, Drone Expo dan Ekspose, Kuliah Pakar, Sertifikasi Pilot Drone, dan IDF Entertainment sebagai puncak acara. Festival yang berlangsung pada 20-26 Oktober 2025 ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi antara akademisi, profesional, industri, dan komunitas dalam mempercepat adopsi teknologi drone di Indonesia.

IDF 2025, menurut Harsawardhana, sejalan dengan visi kampus yang menekankan ‘Pusat Keunggulan Pendidikan Industri Perkebunan dan Perhutanan’. Ajang ini juga menjadi momentum penting dalam mencetak sumber daya manusia unggul dan adaptif terhadap kemajuan teknologi.

Harsawardhana menambahkan melalui Festival Drone, Instiper ingin menunjukkan bahwa di balik aksi menegangkan di lintasan, terdapat keahlian teknik dan pemahaman aerodinamika yang mendalam. Para peserta tidak hanya sekadar menerbangkan drone, tetapi juga memahami desain, kecepatan rotasi, sistem kontrol, hingga efisiensi energi.

• UMY Giatkan Riset Terintegrasi Berdampak Sosial
• Tantangan Integrasi AI dalam Sistem Pendidikan dan Integritas Akademik
• Perintis PLD UIN Sunan Kalijaga Menyemangati Mahasiswa Difabel

“Kompetisi seperti ini dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap teknologi penerbangan tanpa awak, yang kini menjadi bagian penting dari pertanian dan kehutanan presisi", tambahnya.

Drone Racing juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem drone nasional. Para peserta tidak hanya berlomba, tetapi juga saling bertukar pengetahuan seputar desain, manuver, dan optimalisasi performa drone.