Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA -- Ketua PP Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Ganjar Pranowo, meminta anggota Kagama lebih peduli pada persoalan isu-isu lingkungan, perundungan (bullying), pemberdayaan perempuan dan anak. Kagama diminta aktif memberikan pemikiran dan kreasinya dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
Diselenggarakan secara daring dan luring, Nitilaku Virtual Journey berlangsung di Grha Sabha Pramana UGM, Sabtu (18/12/2021). Selain dihadiri Rektor UGM Panut Mulyono dan Ganjar Pranowo, juga terlihat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Meski berlangsung secara virtual, Ganjar mengatakan antusias anggota maupun pengurus di daerah masih tinggi. Sebab ajang tahunan ini penting untuk mengabarkan berbagai aktivitas pengurus di seluruh dunia dalam membantu masyarakat.
"Semangat 'Guyub dan Migunani' ini masih dipakai kawan-kawan di Kagama dalam aktivitasnya di masyarakat. Kita juga akan melaksanakan Rapat Kerja Nasional untuk evaluasi kegiatan 2021 dan menyusun Agenda Kerja 2022," katanya.
Menurut Ganjar, saat ini masih banyak PR yang harus dikerjakan Kagama. Ia mencontohkan bagaimana upaya Kagama membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi terdampak pandemi. Tidak hanya itu, masyarakat di daerah terdampak bencana juga membutuhkan bantuan.
"Harapannya teman-teman makin peduli. Termasuk berbagai permasalahan sosial seperti perundungan, lingkungan, pemberdayaan anak dan perempuan, ini akan kita masukkan dalam agenda kerja tahun depan," kata Ganjar yang merupakan Gubernur Jawa Tengah..
Ia meminta anggota Kagama di banyak daerah, bekerja dan membantu sesuai dengan disiplin ilmu serta melahirkan inovasi untuk berkontribusi di lingkungan sekecil apapun.
Dalam sambutannya, Rektor UGM Panut Mulyono berharap tahun depan pelaksanaan Nitilaku bisa luring sepenuhnya. Sebab banyak hal yang dihadapi Kagama di banyak daerah yang perlu didiskusikan intens.
"Tapi meski digelar blended, namun banyak perwakilan daerah yang hadir secara online. Sebagai satu keluarga, mereka bisa menyampaikan keinginan terkait penyelesaian masalah di daerah," kata Panut.
Di acara itu, komunitas Kagama Lari menyerahkan bantuan untuk korban bencana Erupsi Semeru sebesar Rp 428 juta rupiah. Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis dilakukan perwakilan pelari yang telah menyelesaikan lari sejauh 72 km kepada Sekjen Kagama Ari Dwipayana.
Ada 19 orang alumni yang ikut kegiatan lari tersebut namun hanya 3 orang yang berhasil menyelesaikan lomba hingga finish. Adapun pemilihan jarak 72 kilometer menyesuaikan angka perayaan Dies Natalis UGM yang jatuh di angka tersebut.