logo

Kampus

Kembangkan Desa Wisata, Alumni UMY Sabet Penghargaan Kemenpora

Kembangkan Desa Wisata, Alumni UMY Sabet Penghargaan Kemenpora
Alumni UMY, Rivaldi Alan Saputra, meraih penghargaan dalam kompetisi Pemuda Pelopor Tingkat Nasional 2024 yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ia menjadi juara pertama dalam bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Pariwisata karena dinilai berhasil mengembangkan ‘Pasar Blumbang Mataram’ di Desa Wisata Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Bantul. (EDUWARA/Dok. Pribadi)
Setyono, Kampus04 Desember, 2024 22:44 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rivaldi Alan Saputra, yang mengembangkan ‘Pasar Blumbang Mataram’, berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ia menjadi juara pertama kompetisi Pemuda Pelopor Tingkat Nasional 2024 dalam bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Pariwisata.

Pasar Blumbang Mataram merupakan bagian dari pengembangan Desa Wisata Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Bantul. Kehadiran pasar yang digelar setiap 35 hari sekali ini berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Hadir sejak 2021, pasar ini semula berawal dari keinginan menyediakan tempat yang komprehensif bagi pelaku UMKM Desa Wirokerten untuk menjajakan produknya,” kata Alan, Rabu (4/12/2024).

Alan menjelaskan bermula dari sebuah kolam rawa yang tidak produktif dan tidak bernilai ekonomi, melalui pemberdayaan, masyarakat dilibatkan dalam mengelola UMKM. 

“Setelah proses yang cukup panjang, pada akhirnya melalui program ini, kami berhasil memberdayakan kurang lebih 47 pelaku UMKM yang tergabung,” paparnya.

Uniknya, lanjut Alan, program Pasar Blumbang Mataram digelar setiap Minggu Wage dengan menyuguhkan berbagai kegiatan, seperti edukasi hewan reptil, workshop, pentas seni budaya, dan lain sebagainya.

Inovasi Baru

Dalam setiap pelaksanaannya, program tersebut memiliki konsep yang berbeda-beda, dengan tujuan agar dapat menarik perhatian wisatawan dan/atau masyarakat. Penerapan konsep yang bervariasi tersebut, rupanya memang benar karena dapat menarik minat masyarakat untuk datang, sehingga berdampak juga pada peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar.

“Terbukti, pada awal pembukaan Pasar Blumbang Mataram, kami hanya mendapatkan keuntungan sebesar 3 juta rupiah dengan melibatkan 10 pemuda dan 15 UMKM. Namun, dengan adanya dukungan positif dari masyarakat, seiring berjalannya waktu omset yang berhasil kami dapatkan hingga saat ini mencapai total 150 hingga 180 juta rupiah dengan melibatkan 150 pemuda dan juga 100 UMKM yang ada di Pasar Blumbang Mataram,” paparnya.

Setelah program yang dijalankan oleh sebagian besar anak muda dari Desa Wisata Wirokerten ini, mereka akan segera meluncurkan inovasi baru dengan mengadakan kegiatan Ngontel Ndeso dan Ngandong Ndeso.

“Ngontel Ndeso salah satu wisata ramah lingkungan dengan menggunakan sepeda untuk berkeliling di Wirokerten dan mengunjungi stand UMKM. Sedangkan Ngandong Ndeso akan menggunakan andong atau delman untuk melihat potensi yang ada di Desa Wisata Wirokerten,” jelasnya.

Alumni Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UMY ini juga memaparkan jika akademisi dari beberapa universitas di Yogyakarta, seperti UMY, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, dan lain sebagainya, juga memiliki keterlibatan yang sangat penting dalam pelaksanaan dan pengembangan Pasar Blumbang Mataram.

Read Next